HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Tak Dibayar Selama 6 Bulan, Perawat dan Bidan RSUD Syamrabu Bangkalan Mogok Kerja

para perawat dan Bidan saat mogok kerja

 

Bangkala,maduranewsmedia.com– Karena uang jasa pelayanan selama 6 bulan tidak dibayar, sekitar 100 orang perawat dan Bidan RSUD Syarifah Ambami Ratoh Ebuh (Syamrabu) kabupaten Bangkalan mogok kerja. Akibat aksi itu pelayanan kepada masyarakat terganggu dan banyak pasien Rawat Jalan terlantar. “Saya nunggu dari pukul 8 di poli mata, tapi sampai siang ini tidak dilayani, kalau tidak layani sebaiknya pasien disuruh pulang saja,”kata Syafii warga kampung Bandaran Kelurahan Pajagan, Selasa (17/1/2017).

Salah seorang perawat, Dian Nur fitriyah mengaku dirinya ikut mogok kerja untuk menuntut keadilan. “Dokter dan perawat sama sama kerja, kenapa uang jasa pelayanan dokter keluar, sementara uang jasa pelayanan untuk perawat dan bidan kok ngak keluar,” kata Dian.

Perawat lainnya, Sri Sulistiyawati, mengatakan dirinya bekerja di RSUD Syamrabu untuk mendapatkan uang, tapi kalau uang Jasa pelayanan tidak dibayar mau makan apa keluarganya. “Kita kerja kan untuk dapat uang pak, ini sudah 6 bulan uang jasa pelayanan kami tidak dibayarkan,” terang Sri.

Sedangkan, Robditobillah perawat RSUD menyatakan, kalau uang. Jasa pelayanan dokter selalu dikeluarkan, sementara uaang jasa pelayanan perawat kok tidak dikeluarkan. “uang jasa dokter selalu dikelurkan, bahkan sudah berkali kali uang jasa dokter yang di keluarkan, sementara uang jasa perawat kok ngak. Makanya kami menuntut keadilan,” terang Robditobillah.

Direktur RSUD Syamrabu Drg Yusro, ketika dikonfirmasi masalah belum dibayarkannya uang jasa pelayanan ini mengatakan, bahwa uang  Jasa pelayanan diberikan seperti Bulan lalu secara bergantian. “Uang jasa pelayanan ini selalu kami berikan,dan ngak benar kalau sampai 6 bulan jasa pelayanan tidak dibayarkan,” jelas Yusro

Dijelaskan dia, uang jasa pelayanan perawat dan bidan ini diberikan setelah setelah proses administrasi selesai. “Pada prinsipnya  meraka ngak ngerti, dalam sistem keuangan, jadi proses keuangan untuk jasa pelayanan ini dibayarkan, kalau semua proses administrasinya beres, baru uang itu dibayarkan,” terang Yusro

Ditambahkan Yusro, setelah pihaknya membayar uang jasa pelayanan bagi para dokter, rencananya pihaknya akan membayarkan uang jasa bagi perawat dan Bidan. “Kita  mau jelasin pada mereka dilantai IV, tapi mereka ngak mua. Kita sudah merencanakan  uang jasa untuk perawat dan bidan  dicairkan hari ini. Mereka ngak paham, mereka ngak negerti, jika uang jaspel ini dibayarkan jika proses. Administrasi selesai baru di bagi. Kemarin unag jaspel para dokter, sekarang giliran. Mereka,  dibayar semuatapi  gantian,” pungkas Yusro. (hib/shb)