Tak Kunjung Dioperasi Puluhan Pasien RSUD Syamrabu Bangkalan Protes
Bangkalan.maduuranewsmedia.com– sebanyak 14 orang pasien yang menderita prostat dan Urologi melakukan aksi protes di lantai II Rumah sakit umum daerah Syarifah Ambami Ratoh Ebuh (Syamrabu). Mereka mendesak agar segera dilakukan operasi. Pasien yang unjuk rasa tersebut merupakan pasien dari dr Tania yang sudah habis kontrak dan tidak diperpanjang lagi oleh manajemen RSUD Syamrabu.
Salah seorang pasien Sadena (50) warga desa Galis kecamatan Galis ini melakukan unjuk rasa untuk meminta kejelasan penanganan penyakit yang dideritanya. “Kita sudah lama menunggu tapi kok ngak kunjung ditangani, padahal kita sudah bayar,” kata Sadena, Selasa (28/2/2017).
Sadena dan pasien lainnya tidak mau jika penanganan penyakitnya itu ditangani oleh dokter umum, bukan dokter urologi. “Ya saya ngak mau kalau ditangani dokter umum, kalau bukan dokter ahlinya, penyakit saya urologi masak akan di operasi di dokter umum,” kata sadena
Wakil Direktur RSUD Syamrabu, dr Nunuk Kristiani ketika dikonfirmasi menjelaskan, untruk pasien dr tania sudah tidak ada masalah. “Untuk pasien dr Tania sudah kita tangani jadi semua pasien kita upayakan untuk pengalihan kepada umum,” kata Nunuk.
Dikatakan dia, untuk pasien-pasien urologi yang tidak emergency akan kita dalam dua minggu minggu ini. “Semua pasien akan kita panggil lagi, pasien mana yang bisa bedah umum akan kita kerjakan, kalau ngak bisa akan kita rujuk, dan akan kita datangkan dokter urolgi yang baru mungkin satu hingga 2 minggu lagi,” jelas Nunuk.
Lebih lanjut Nunuk menjelaskan, adanya aksi unjuk rasa tersebut karena ketidaktahuan dari pasien. “Setelah kita beri penjelasan karena ketidak tahuan mereka, kan ada batu, ada penyempitan, pasien itu akan di operasi dalam dua tahap, dan pasien itu akan dioperasi di bedah umum. Pasien itu masih bisa kencing, mungkin karena penyempitan. Sebetulnya bedah umum bisa bedah semuanya, bisa bagian perut, bisa diginjal, kalau yang khusus memang hanya urologi,” tuturnya.
Setelah diberi penjelasan oleh wakil direktur RSUD Syamrabu, para pasien dr Tania tersebut meninggalkan RSUD Syamrabu. (hib/shb)