HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Tiga Orang Pasien OTG Jalani Isoter Di Rumah Sakit Darurat Lapangan Suramadu

Bangkalan-maduranewsmedia.com– saat ini ada 3 orang pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menjalani Isolasi Terpadu (Isoter) di Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) di Tanean Suramadu. “Sudah masuk pasien perdana yang berasal dari pasien mandiri dari Surabaya, sejumlah dua orang pasien, ” kata Ketua Relawan Pendamping PPKPC-RSDL B, Radian Jadid, Jum’at (11/02/2022)

Dikatakan Dia, pasien mandiri yang menjalani Isoter di RSDL itu 1 pasien laki-laki dan 1 pasien perempuan. “Sedangkan pada hari Jumat pukul 13.30 WIB masuk lagi 1 pasien perempuan. Dengan demikian, saat ini RSDLB sudah merawat tiga pasien, ” jelas Radian Jadid.

Selain 3 orang pasien kata Radian Jadid, ada beberapa pasien yang sudah mendaftarkan diri di admin RSDLB “Ada yang sudah inden hanya menunggu teknis masuknya saja. Dan sesuai arahan Kepala RSDLB, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM, semuanya berjalan dinamis, RSDLB siap menerima pasien untuk isoter dari seluruh Jatim dengan kategori OTG dan ringan, “berusia dibawah 60 tahun dan mandiri terangnya.

Dijelaskan Radian Jadid, saat ini kapasitas RSDL B ada 380 bed (tempat tidur pasien), dan bisa di upgrade hingga 500 tempat tidur apabila terjadi kejadian luar biasa yang memerlukan tambahan tempat perawatan.

Sementara itu  Kabid Pencegahan atau Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Sriyono, M.M., M.Si., menyampaikan ucapan Terima kasih kepada semua petugas di RSDL.  “Ini terpaan atau cobaan dunia, globalisasi. Semua Nakes, relawan, BPBD, TNI, Polri harus terus bersinergi dan melakukan percepatan dan kecepatan dalam penangan covid-19. Semua bisa diupayakan dengan baik, dan dengan kebersamaan kita semua (pentahelik) dan dengan doa kita semua, pasti teratasi dengan baik, ” katanya.

Sriyono meminta kepada semua petugas di RSDL agar supaya melayani semua pasien dengan humanis. “Kepada kawan-kawan semua di tempat ini kita rawat, komunikasi dengan  pasien, dengan yang lain harus humanis. Karena Faktor komunikasi sangatlah penting. Komunikasi kita, meng-orangkan orang, humanis, empati, dan simpati saya yakin pelayanan kita menjadi lebih baik,” Pungkasnya. (edi/sdi/shb).