Tim Disnak Temukan Hewan Kurban Sakit Mata
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Tim pemantau hewan kurban yang diterjunkan oleh Dinas Peternakan kabupaten Bangkalan menemukan adanya hewan kurban yang sakit mata yang masih dijual oleh pedagang hewan kurban. “Matanya berair, kalau cepat diobati penyakitnya sembuh, makanya kami meminta agar segera diobati,” kata Kabid Kesmavet, Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Drh Ira Yufira, saat memantau hewan kurban di Kelurahan Mlajah kecamatan kota Bangkalan, Senin (20/8/2018).
Dikatakan dia, selama pemantauan hewan kurban yang dilakukan sejak tanggal 15 Agustus lalu, baru kali ini tim menemukan hewan kurban yang matanya berair. “Kami sudah melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban di kelurahan Mlajah, Pangeranan dan Kelurahan Bancaran, tapi baru kali ini kita menemukan hewan kurban yang sakit mata,” jelas Ira panggilan akrabnya Ira Yufira.
Dijelaskan Ira, tim pemantau hewan kurban yang beranggotakan 18 orang, yang terdiri dari drh ada 4 orang serta para medis melakukan pemeriksaan hewan kurban yang dijual oleh para pedagang musiman. “Hewan Kurban yang diperiksa itu antara lain: melihat kulitnya duluan, apa ada luka atau tidak, kemudian lubang – lubang, mulut, telinga anus dan mata,” terang Ira.
Selain itu kata Ira, tim juga melakukan pemeriksaan terhadap gigi. “Giginya kita periksa sudah poel atau belum serta temperaturnya 38 derajat celcius. pemeriksaan ini sesuai dengan 3 syarat hewan kurban yaitu sehat, cukup umur dan tidak cacat,” tuturnya.
Ditambahkan Ira pemantauan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban tidak hanya dilakukan terhadap para pedagang musiman saja, akan tetapi pemantauan juga akan dilakukan ke masjid masjid tempat penyembelihan hewan kurban. “Setelah dari pedagang, pemantauan dan pemeriksaan hewan kurban ini kita lanjutkan ke masjid masjid hingga hari H pelaksanaan penyembelihan hewan kurban,” katanya.
Salah seorang pedagang hewan kurban, Mohammad Kafi mengaku jika pada tahun ini hewan kurban dagangannya banyak serang penyakit. “Tahun lalu ngak ada penyakit, tapi tahun ini kok banyak penyakit, kambing saya baru do turunkan dari mobil, kejang kejang lanhsung sekarat,” kata Mohammad Kafi.
Akibat dagangannya diserang penyakit, pedagang hewan kurban di kelurahan Kemayoran mengaku merugi. “Kambing saya yang sakit ada 3 ekor, yang 2 ekor kerongkongannya isi darah beku dua hari ngak mau makan. Kalau dihitung kerugian saya Rp 3,2 juta,” pungkas Mohammad Kafi. (hib/shb)