HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Volume Sampah Di Bangkalan Capai 143 Ribu Ton Per Tahun

kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ishak Sudibyo

Bangkalan,maduranewsmedia.com-Volume Sampah di kabupaten Bangkalan setiap tahunnya terus meningkat, peningkatan volume sampah ini membuat Dinas Lingkungan hidup (DLH) kabupaten Bangkalan pusing. Apalagi sejak adanya perpres yang mengharuskan setiap kabupaten dan kota di Indonesia harus bisa mengurangi sampah hingga 30 persen/tahunnya. “Saat ini kita tengah berupaya untuk mengurangi sampah hingga 30 persen dengan memperbanyak bank sampah dan komunitas lingkungan yang mengelola sampah,” kata Kepala Dinas Lingkungan  Hidup kabupaten Bangkalan, Ir Ishak Sudibyo, Ahad (02/12/2018).

Dikatakan dia, saat ini volume sampah dari masyarakat di kabupaten Bangkalan 143 ribu ton/tahun. Untuk mengurangi sampah hingga 30 persen sesuai dengan perpres itu, pihaknya berupaya untuk mengurangi pembuangan sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Sampah itu dipilah oleh penghasil sampah,kemudian dikelola oleh kelompok-kelompok masyarakat,” jelas Yoyok panggila akrabnya Ishak Sudbyo.

Dijelaskan Yoyok untuk konsep pengelolaan sampah yang lebih baik, kedepan untuk di tempat-tempat ramai,  pembuangan-pembuangan di tempat umum, akan bisa mengelola Sampah sendiri, artinya sudah  ada proses pemisahan antara sampah organik dan un organik. “Yang jelas target ke depan, kita akan mengelola sampah sampai kecamatan se-kabupaten, sementara saat ini, pengelolaan sampah hanna di pusat kota saja,” terangnya.

Kepala DLH bangkalan ini optimis bisa mengurangi sampah hingga 30 persen/tahun. “Saya optimis bisa, karena kita akan melibat masyarakat, komitmen dari masyarakat bersama-sama pemerintah untuk mengelola sampah yang ada.  Insya Allah bisa,” katanya.

Selain itu pihaknya juga akan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh ulama agar turut serta memberikan penyadaran kepada masyarakat agar membuang sampah yang benar. “Kita tidak bisa bekerja sendirian, kita akan melibatkan tokoh masyarakat, dan secara berjenjang kita akan mengetok tular melalui pak camat, Camat ke tokoh, karena masih mengnigat Kiai sebagai panutan, maka kita juga akan libatkan para kiai,” tuturnya.

Sementara itu salah seorang Pengelola Bank sampah An-nuriyah Arosbaya, Supandi, mengaku masih minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. “Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah di desa-desa masih kurang, sehingga masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, mereka masih belum tahu kalau sampah ini jika dikelola menghasilkan uang,” katanya.

Makanya kata dia, dirinya sebagai pengelola bank sampah berupaya memberikan penyadaran kepada masyarakat. “Kita memberikan pemahaman kepada masyarakat agar jangan membuang sampah sembaranga karena menimbulkan bisa resiko lingkunga, kita minta mereka menghimpun sampah rumah tangga, lalu kita jadikan kegiatan yang bersifat ekonomi,” pungkasnya. (hib/shb)