HEADLINEHUKUM & KRIMINALPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Wali Murid SDN Pamaroh 3, Pertanyakan Dana BSM Karena Sudah Dua Kali Tidak Cair

dana BSM/ilustrasi
dana BSM/ilustrasi

Pamekasan, maduranewsmedia.com–  Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) di SDN Pamaroh 3 Kecamatan Kadur kabupaten Pamekasan di pertanyakan  oleh wali murid. Sebab, sudah dua kali BSM itu tidak dicairkan oleh pihak sekolah kepada penerima. Wali murid menduga bantuan tersebut sudah di selewengkan.

Salah seorang wali murid Fadil (35) yang anaknya mendapat bantuan BSM dari SDN Pamaroh 3 ini mempertanyakan, karena di sekolah lainnya BSM sudah dicarikan. Selain itu anaknya  sudah dimintai kartu oleh pihak sekolah. Hanya saja tidak ada kejelasan mengenai pencairannya. ”Sedangkan kalau Di SDN Pamoroh 2 sudah keluar dua kali.  Lalu untuk SDN Pamaroh 3 dikemanakan dan BSNM itu, ini kan sama-sama sekolah negeri,”ujarnya Fadil kepada maduranewsmedia.com, Jum’at (6/5/2016)

Bahkan dia menuding, pihak sekolah hanya memberikan harapan palsu kepada siswa. ketika ditanyakan Oleh siwa dan beberapa orang tua wali murid kepada sekolah mereka mejawab bahwa BSM sudah akan turun dalam waktu dekat.  ”Namun sampai saat ini BSM tersebut tak kunjung ada kejelasan,” ujarnya

Karena itu, dia meminta agar dinas pendidikan (Disdik) serta bupati Pamekasan selaku ujung tobak pemerintah kabupaten Pamekasan segera memanggil pihak sekolah untuk mempertanyakan pencairan BSM. Apakah selama ini tidak turun karena ada faktor administrasi atau fakror lain. ”Saya berharap dinas pendidikan segera menyelesaikan masalah ini. Sebab  BSM itu sangat dibutuhkan oleh siswa. Jika memang dapat segera dicairkan,” imbuhnya

Fadil benjanji apabila nanti, masalah BSM ini tetap  tidak ada kejelasan, maka dirinya bersama wali murid lainya yang menerima bantuan BSM akan mendatangi sekolah.

Sementara itu, Plt Dinas Pendidikan (Disdi) Pamekasan, Moch. Tarsun ketika dikonfirmasi mengaku masih belum mendapatkan laporan mengenai tidak cairnya BSM tersebut. Kendati demikian, dia berjanji akan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut.  ”Laporan akan ditindak lanjuti untuk mengetahui yang sebenarnya. Sebab ketika saya telusuri kebawah mengenai keluhan BSM tidak benar, makanya saya akan nanya dulu kepada pihak sekolah,” terangnya Moch Tarsun.

Di tambahkan Tarsun, dirinya  akan  mendesak pihak sekolah agar tidak melakukan pemotongan dengan alasan apapun. Jika memang ada kebijakan, maka harus dimusyawarahkan dengan pihak wali murid. ”Jika ada kebijakan lain uangnya terlebih dahulu diberikan kepada penerima. Lalu dimusyawarahkan dengan wali murid. Jadi mereka tidak akan merasa terpotong,”  pungkasnya. (rhm/shb)