HEADLINEOLAH RAGAPERISTIWATERKINI

Wasit ISC  Jadi Korban Kekerasan Pemain PSBK Blitar

 

aksi pemain PSBK Blitar
aksi pemain PSBK Blitar

Blitar, maduranewsmedia.com– Laga antara Persepam Madura Utama (P-MU) melawan PSBK Blitar yang berlangsung di Stadion Soepriadi, Blitar, Sabtu, (7/5) ternyata mecoreng dunia sepak bola Indonesia. Dalam pertandingan penyisihan grup 6 kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) itu, Wasit Narhamid menjadi korban kekerasan pemain PSBK Blitar, dalam laga tersebut, Salah seorang pemain PSBK bertindak kasar dengan menampar dan menendang wasit.

Aksi kekerasan  pemain PSBK itu itu berawal sepakan Qishil Gandrum Mini, (C) Persepam MU, yang menyentuh ketangan pamain bertahan PSBK Blitar. Wasit yang memimpin pertandingan langsung bertindak tegas dengan memberikan pinalti untuk Laskar Sape Ngamok.

Namun seluruh pemain Laskar Peta, Julukan tim PSBK, tidak terima dengan keputusan wasit Narhamid. Bahkan mereka mengejar Nurhamid yang mencoba menghindar dari amukan para pemain.

pada saat itu, di depan mistar gawang, ada tiga pemain PSBK yang melakukan perlawanan terhadap keputusan wasit. Dalam protes itu mereka menampar dan menendang berulang kali terhadap wasit. Mendapat tendangan dari pemainyang sudah emosi, Nurhamid ketakutan karena sebagaian pemain tuan rumah mengancam.

Insiden itu tiidak hanya menimpa inspektur wasit saja, namun Asisten wasit yang berada di pinggir lapangan juga terkenak imbas kemarahan para pemain, para pemimpin dilapangan itu juga ditendang dan diancam hingga akhirnya mereka ketakutan.

Pasca eksekusi pinalti berbuah gol dan merubah kedudukan menjadi 0-1 untuk keunggulan Persepam MU. Cara kepemimpinan wasitpun berubah dan terkesan tidak profesional. Bahkan cenderung lebih berpihak kepada tim tuan rumah.

Sejumlah pelanggaran keras yang dilakukan Pemain bertahan terhadap striker Laskar Sape Ngamok di arena kotak pinalti tanpa ada keputusan pinalti. Padahal pelanggaranya sangat keras hingga pemain Persepam MU cedera.

Tamparan, tendangan dan ancaman rupanya mampu merubah sikap wasit yang menguntungkan bagi tim tuan rumah, karena wasit sudah tidak profesional dalam memimpin pertandinga. Bahkan peluang emas Persepam MU sering dianulir offsid meski sejatinya jauh dari perangkap offsid tersebut.

Karena ulah wasit yang sudah tidak profesional , seluruh offisial Persepm MU berterik meminta wasit bersikap netral. Namun teriakan itu tidak gubris hingga akhirnya terjadi cekcok mulut antara Asisten Manajer Persepam MU dengan wasit. Pertandinganpun berlangsung menegangkan.

Pelatih Persepam MU, Jaya Hartono, sangat kecewa atas sikap wasit tersebut. Semestinya, kata dia, ketika ada pergerakan dari pemain, atau menendang dan menampar, pemain itu  di ganjar kartu merah. Namun hal itu tidak dilakukan oleh sang wasit. “Semua publik Blitar mengetahui betul aksi pemain PSBK kepada wasit dan kepemimpinan wasit pasca ditampar dan ditendang. Seharusnya pemain itu diberi kartu merah,” kata Jaya Hartono singkat. (rhm/shb)