Dua Pelaku Penganiayaan Warga Jung Anyar Ditangkap
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Jajaran Satreskrim Polres Bangkalan berhasil menangkap dua orang pelaku penganiayaan terhadap Abd Ajiz (50) warga desa Jung Anyar kecamatan Socah kabupaten Bangkalan. Kedua orang tersangka yang dtangkap itu SYF (36) dan JS (27) keduanya warga desa Da’iring kecamatan Socah kabupaten Bangkalan “Kita berhasil menangkap dua pelaku penganiayaan dari 8 orang pelaku, untuk yang 6 orang gtersangka masih dalam pengejaran,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putra dalam acara Rilis hasil Operasi sikat Semeru 2019 di Mapolres Bangkalan,Senin (30/9/2019).
Dikatakan dia, dari hasil pemeriksaan dua orang tersangka itu, motif terjadi pengeroyokan yang berujung penganiayaan itu gara rebutan tanah urukan. “Berdasarkan hasil pemeriksaan dari dua orang tersangka, ada kesalah pahaman berkaitan dengan rebutan pengurukan tanah, para tersangka keberatan karena korban tidak minta ijin atau kulo nuwun, dan terjadilah pengeroyokan itu,” jelas Rama panggilan akrabnya Kapolres Bangkalan ini
Dijelaskan Rama, dengan telah ditangkapnya dua orang tersangka ini, saat ini polisi masih memburu pelaku penganiayaan lainnya. “Ada 8 orang pelaku dan 2 orang sudah kita tangkap, sisanya 6 pelaku, tim masih dilapangan untuk memburu para pelaku lainnya, untuk kami sudah mengangtongi identitas para pelaku penganiayaan di desa Jung Anyar ini,” terang Kapolres Bangkalan kelahiran Sidoarjo ini. .
Ditambahkan Rama, selain berhasil menangkap dua orang pelaku penganiayaan, dalam operasi sikat Semeru 2019 yang digelar selama 12 hari ini, ada 14 kasus dengan 13 tersangka. “Dari 13 tersangka ini ada tiga yang merupakan Target Operasi dan tiga lainnya nya non Target Operasi,” tuturnya.
Keberhasilan operasi sikat ini kata Rama, merupakan hasil kerja keras jajaran Satreskrim dan jajaran polsek. “Kejahatan di jalan alhamdulilah terjadi penurunan, ini gebrakan dari pak kapolres pak boby, dan kedepan semoga angka kriminal di bangkalan kecil, dan kami akan tetap berupaya melakukan penegakan hukum,” pungkasnya.(hib/shb)
