Aktivis GP3 Nilai Kinerja Dinsosnakertran Pamekasan Lembek
Pamekasan, Maduranewsmedia.com– aktifis gerakan pemuda peduli pamekasan (GP3) menilai kinerja Dinsosnakertrans Pamekasan lembek, sebab hingga saat ini pemerintah kabupaten Pamekasan maupum dinas terkait. Belum menghubungi pihak pemerintah Kabupaten batam untuk memastikkan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI), asal kabupaten pamekasan, Madura jawa timur yang di tangkap kepolisian Batam.
Ketua GP3, Fendi Chufank dalam menanggapi pernyataan Kepala Bidang Penempatan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja (Pentalatas) Dinsosnakertrans Pamekasan, Supardi, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya oleh teman-teman media.mengatakan bahwa pihaknya masih belum mendapatkan laporan adanya calon TKI asal Pamekasan yang ditangkap pemerintah Batam. Bahkan sebaliknya rekan- rekan media malah di suruh menanyakan masalah tersebut kepada yang mendapat informasi pertama kalinya. “itu bukan jawaban yang pantas bagi seorang pejabat,” kata ketua GP3 . Jumat (27/11/2015) malam.
Tebo panggilan akrabnya Fendi Chufank mengatakan, pemerintah kabupaten pamekasan harus peka apabila ada laporan seperti penangkapan warga asal pamekasan tersebut. “Jadi bukan malah menyuruh nanya kepada pemberi informasi pertama. Dan pemberi info tersebut merupakan ketua komisi lV DPRD pamekasan. masak masih di bilang bohong. Itu jawaban yang tidak pantas,” jelas Tebo kepada Maduranewsmedia.com.
Oleh sebab itu kata Tebo, pihaknya mendesak agar pemkab pamekasan segera menyelesaikan kasus penangkapan 30 TKW asal kabupaten Pamekasan oleh Polisi Batam itu. Sebab mereka ditangkap bersama dengan TKI asal Madura lainnya, yang jumlahnya mencapai 157 orang.
“Nasib mereka sekarang sangat memprihatinkan, selama mereka ada di penampungan. Sebab informasi terbaru yang diterimanya, mereka sudah seminggu yang lalu yang ditangkap Polisi. Mereka sudah seminggu ada di penampungan dan tidak tahu harus berbuat apa,” pungkas ketua GP3. (rhm/shb)