Antsipasi Mewabahnya Penyakit DBD, Dinkes Bangkalan Siagakan Petugas P2PM
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Pada taun 2018 lalu jumlah kasus Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Bangkalan ada 99 kasus dan 1 orang meninggal dunia, Untuk mengantisipasi mewabahkanya kasus DBD tersebut, dinas Kesehatan Kabupaten bangkalan menyiagakan petugas Pencegahan Pengedalian Penyakit Menular (P2PM) yang ada di tiap-tiap Puskesmas. “Karena di semua wilayah di kabupaten bangakalan ada kasus DBD, kita siagakan petugas P2PM ini,” kata Kadinkes Bangkalan, Sudiyo melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Walid Yusufi, Selasa (15/1/2019).
Dikatakan Walid Yusufi, pada awal bulan Januari 2019 ini jumlah kasus DBD di kabupaten Bangkalan ada 6 kasus. “Laporan yang masuk ke kami, pada pertengahan bulan Januari ini ada 6 kasus DBD, dan laporan dari puskesmas-puskesman belum masuk semuanya,” jelas Walid panggilan akrabnya Walid Yusufi.
Dijelaskan Walid, ada beberapa dearah pada tahun 2018 lalu jumlah kasus DBD banyak, dan di daerah tersebut merupakan daerah endemik DBD. Daerah yang jumlah kasus DBD-nya banyak pada tahun 2018 lalu, adalah kecamatan Blega ada 45 kasus, Tanah Merah 20 kasus dan kecamatan Modung 10 kasus dengan 1 orang penderita DBD meninggal dunia. “Kita berharap semoga pada tahun ini jumlah kasus DBD di derah endemik itu bisa menuru,” terangnya.
Makanya kata Walid untuk menekan angka DBD di kabupate Banglalan ini, Dinkes melalui Petugas P2PM yang ada di Puskesmas-puskesmas terus melakukan pemantau jentik secara berkala. “Pemantauan jentik secara berkala ini sudah kami lakukan secara rutin setiap bulan,” tutur Walid.
Selain melakukan pemantauan jentik secara berkala rutin setiap bulan kata Walid, dinkes juga melakukan foging atau pengasapan di daerah yang ada kasus DBD serta penyuluhan. “Kemarin kami melakukan foging 1 RW di Perumda Kelurahan Mlajah,” katanya.
Namun kata Walid, Foging atau pengasapan ini bukanlah upaya satu-satunya yang dilakukan didalam memberantas kasus DBD, program pemerintah 1 RT 1 orang juru pemantau jentik (Jumantik) juga merupakan upaya lain yang juga telah dilakukan didalam memberantas kasus DBD. “Kami telah merealisasikan program pemerintah Setiap RT ada 1 orang kader jumatik yang melakukan pemantauan jentilk,” pungkasnya.(hib/shb)