Di Bangkalan Orangnya Sudah Meninggal Tapi Masih Dapat Bantuan BLT Kemensos RI
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Penyaluran Bantuan BLT Kemensos di PT Kantor POS kabupaten Bangkalan memasuki hari ke 3. Dalam pelaksanaan penyaluran bantuan ini, ternyata ada orang yang sudah meninggal tetapi masih memperoleh BLT dari Kemensos RI. “Kalau warga yang meninggal tapi masih dapat bantuan ada, ada beberapa yang diahli wariskan, kalau data pastinya berapa jumlahnya saya belum tahu, karena belum dapat laporan secara detail tatapi yang jelas ada,” kata Ketua Satgas Penyaluran BLT Kemensos Kantor POS bangkalan, Hadtya Khalid Ulfi, Kamis (14/05/2020).
Dikatakan dia, untuk masyrakat yang sudah meninggal tetapi masih memperoleh BLT kemensos RI masih bisa di cairkan. “Mekanismenya untuk yang meninggal, mereka yang bisa menerima ahli waisnya, ketika suami atau isterinya meninggal bisa diwakilkan suami atau isteri yang masih hidup dalam satu KK yang sama ataupun jika sama asma meninggal ada anaknya dalam satu KK, ada yang bisa menerima tapi wajib menunjukkan KK asli yang sama jadi satu dengan KK penerima itu,” kata Haditya sapaan akrabnya Ketua Satgas Penyaluran BLT Kemensos Kantor POS Bangkalan
Jadi kata Hadtya, penerima BLT kemensos yang sudah meninggal dan yang berhalangan hadir masih bisa mencairkan bantuan tersebut. “Tapi bagi yang meninggal atau yang berhalangan hadir, kalau tidak ada ahli warisnya, maka kami tidak bisa memberikan bantuan itu kepada yang diwakilkan atau siapa yang dialihkan, karena tidak ada mekanisme itu. Bantuan itu nanti dikembalikan ke Kemensos RI, pada saat nya rekapan,” jelas Hadtya.
Selain orang yang sudah meninggal kata Hadtya, ada ketidak sesuai antara NIK KTP dengan daftar penerima BLT dari Kemensos. “Tidak sesuai antara NIK KTP dengan daftar yang ada di kita, dengan sangat terpaksa kita tidak memberikan bantuan itu, karena kita harus memastikan bahwa data yang mereka miliki harus sama dengan data di NIK-nya,jadi nama sama tapi NIK nya berbeda itu bisa jadi orang yang berbeda kadang ini yang salah tafsir, banyak yang datang mencoba-coba apakah ini ada dapat bantuan ternyata setelah di cek tidak dapat,” terangnya.
Ditambahkan Hadtya, ada juga penerima BLT Kemensos Dobel dengan penerima BLT Dana Desa (DD). “Ada yang dobel dengan BLT dana desa, kalau di bangkalan, data dari kemensos itu ada beberapa kecamatan yang sudah memberikan data dari kecamatan ini data yang dobel dengan BLT dana desa, jadi data di kami ada, data di penerima BLT dana desa juga ada, makanya kecamatan memberikan surat ke kami untuk tidak dibayarkan BLT yang dari kemensos-nya yang dibayarkan BLT dari dana desanya. Jadi yang dobel usahakan tidak dapat,” tuturnya.
Semua ini terjadi kata Hadtya, karena data byang dipakai dalam penyaluran BLT Kemensos adalah data lama. “Ini data lama, kita tidak tahu data tahun beberapa, kemungkinan nanti bisa jadi orang yang telah menjadi anggota dewan atau istilahnya sudah berkecukupan tapi dia masih mungkin menerima BLT Kemensos, kami dapat info dari kota lain terjadi, di bangkalan sejauh masih belum ada, bisa saja ada, karena ini data lama untuk tahunnya kami belum tahu tahun berapa, yang jelas kita sudah koordinasi dengan Dinsos dan pihak kecamatan. Dinsos katanya masih akan memperbarui data,” pungkasnya. (hib/shb)