Di Hari Batik, Pengrajin Batik Di Pamekasan Mengeluh
Pamekasan,maduranewsmedia.com-kerajinan batik di Indonesia terus mengalami perkembangan. setiap daerah memiliki khas batik tersendiri yang berbeda beda, seperti halnya di kabupaten Pamekasan, yang dikenal kota batik. namun dengan seiring perkembangan batik, bukan berarti terbebas dari kendala, termasuk kendala harga bahan baku terus naik dan sepinya para pembeli, Selasa (02/10/2018).
kerajinan batik di tanah air terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hampir setiap daerah memiliki batik yang khas, apalagi UNISCO mentepkannya sebagai warisan dunia, sehingga di setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari batik nasional.
seperti halnya di pamekasan, yang dikenal kota batik. Namun dengan sering perkembangan batik, bukan berarti terbebas dari kendala. Hingga saat ini, para pengrajin batik di Pamekasan masih mengeluhkan sepinya pembeli.
terutama yang dikeluhkan bahan baku terus mengalami kenaikan ditambah batik luar daerah masuk ke pamekasan sehingga merusak harga di pasaran. karena batik cap dari luar daerah lebih murah dari pada batik hasil kerajinan asli pamekasan.
Sehingga para pengrajin batik terpaksa menyesuaikan harga pasar, dari semula dijual seharga Rp 60 ribu harus diturunkan hargnay menjadi Rp 55.ribu.
Pengusaha Batik Abd Salam, mengharapkan dengan pergantian bupati yang baru ini para pengarajin batik pamekasan berharap segera mengatasi persolan yang tengah dihadapi para pengusaha kerajian batik di pamekasan.(rhm/shb)