Di kabupaten bangkalan Asuransi Tani Tak Laku
Bangkalan,maduranewsmedia,com- Sejak Bulan Oktober tahun 2016, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan kabupaten bangkalan sudah mensosialisasikan asuransi Usaha Tanaman Padi kepada kelompok tani dan para petani, namun hingga kini tak satupun petani yang ikut asuransi tani yang merupakan program pemerintah pusat ini. “Kalau masalah sosialisasi sudah kami lakukan secara maksimal, namun sampai saat ini belum ada petani yang ikut asuransi ini,” kata Kabid Sarana Dan Prasarana Dinas pertanian tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan bangkalan Moh Ismail, Kamis (10/8/2017).
Dikatakan Ismail, tidak mintanya par apetani terhadap asuransi Tani ini disebabkan karena petani beranggapan bahwa di kabupaten bangkalan ini tidak ada penyakit dan belum rentan terhadap hama. “Rata-rata Petani bangkalan ini optimis tidak akan ada serangan hama penyakit, ini alasan mereka sehingga mereka ngak ikut asuransi,” jelas Ismail.
Selain itu kata Ismail, engganya para petani bangkalna untuk ikut Asuransi tani ini, karena para petanui tidak bisa mengklaim kalau tidak ada serangan hama penyakit. “Merekamenilai asuransi ini tidak bisa di klaim meskipun tidak ada serangan hama penyakit,” terangnya.
Padahal kata ismail agar supaya para petani ikut asuransi tani ini, pemerintah sudah menyiapkan subsidi untuk pembayaran Asuransi tani ini. “Dalam asuransi ini petani diwajibkan membayar Rp 180/hektar setiap musim tanam, pembayaran asuransi itu disubsidi oleh pemerintah Rp 144 ribu, jadi petani hanya bayar Rp 33 ribu/hektar/musim tanam, enak seperti banyak petani yang ngak mau,” tuturnya.
Ditambahkan Ismail, dalam Asuransi Usaha tanaman padi ini, pihaknya hanya sebatas memfasilitasi serta tidak ada tekanan kepada petani untuk ikut asuransi tani ini. “Kita hanya memfasilitasi saja serta tidak ada penekanan, makanya meskipun tidak ada petani yang ikut asuransi ya tidak apa-apa,” katanya.
Namun kata Ismail, seandainya ada petani yang mau ikut asuransi ini, pihaknya siap membantu melalui penyuluh pertanian yang ada. “Saya kira kalau ada petani yang ikut asuransi kita siap membantu,” pungkasnya. (hib/shb)