HEADLINEPENDIDIKANTERKINI

Ngaji Literasi Digital Bersama Siswa, Dispusip Bangkalan Undang Penulis Best Seller Gramedia

Pemateri Abdulloh Hamid saat menyampain Materi

Bangkalan, maduranewsmedia.com– Dalam upaya menggerakkan Budaya membaca siswa, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) kabupaten Bangkalan menggelar acara ngaji literasi digital. Tak tangung tangung, dalam kegiatan yang digelar di Pendopo Raden Pratanu Bangkalan Rabu (26/07/2023), Dispusip mengundang penulis Best Seller Gramedia Dr Abdulloh Hamid M. Pd penulis buku literasi Digital Santri Millenial sebagai pemateri.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) kabupaten Bangkalan, H Moch Musleh, SH, MH, menjelaskan, Literasi atau kemelekan adalah istilah umum yang menuju kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu  yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. “Hubungan perpustakaan dan literasi adalah perpustakaan dan literasi informasi merupakan dua hal yang berkaitan satu sama lain, ” kata Musleh sapaan akrabnya Kadispusip Bangkalan

Dikatakan Musleh, UNESCO menjelaskan bahwa kemampuan literasi merupakan hak setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Kemampuan literasi dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga dan masyarakat. “Pada bulan Maret 2016, indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, ” jelas Musleh.

Kadispusip Bangkalan, Musleh (Paling kiri) bersama para undangan

Dijelaskan Musleh, Perpustakaan mempunyai posisi yang strategis dalam masyarakat pembelajar, karena perpustakaan bertugas mengumpulkan untuk bicara dan dipelajari. “Untuk itu sebagai upaya menggerakkan pembudayaan kegemaran membaca, dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten bangkalan meningkatkan layanan perpustakaan agar memudahkan masyarakat mengakses berbagai koleksi buku yang tidak dibatasi ruang dan waktu, bisa dibaca dimana dan kapanpun dengan menyediakan perpustakaan digital atau digital library,” terangnya.

Digital library ini kata Musleh, akan menjadi perpustakaan yang menyimpan koleksi bukunya dalam format digital dan dapat diakses melalui komputer atau gawai yang diberi nama E_becah, yang diambil dari bahasa madura yang bermakna : “dibaca”. Sedangkan dari aspek akronim dapat dimaknai E-becah yakni electronic- bacaan atau bacaan elektronik kata “baca” sendiri terinspirasi dari kata iqro’ berarti bacalah, mengertilah, pahamilah, cerdaslah, berpikir majulah dan bervisilah. “Hal ini terbukti, dengan iqro’ nabi muhammad mampu membangun umat islam, umat yang diharapkan oleh Allah SWT, “bacalah, bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang telah menciptakan seluruh makhluk” (Q.S. 96:1-2), ” tuturnya.

Selain itu, Imbuhnya, Dispusip juga telah mengembangkan otomadi perpustakaan melalui INLISLITE (Itegrited Library System) merupakan nama dari perangkat lunak (software). “INLISLITE  ini dikembangkan sebagai perangkat lunak satu pintu bagi pengelola perpustakaan untuk menerapkan otomasi perpustakaan sekaligus mengembangkan, ” katanya.

Dalam acara Ngaji Literasi okDinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten Bangkalan itu dihadiri oleh 150 orang peserta yang terdiri dari siswa siswi SMP, SMA dan perguruan tinggi serta Forum Komunikasi anak. (min/shb)