Di Kerjakan Asal-asalan Komisi C Sidak Proyek Taman Paseban Senilai Rp 5,9 Milyar
Bangkalan,Maduranewsmedia.com- Karena diduga dikerjakan asal-asalan, Komisi C DPRD Bangkalan melakukan Inspeksi mendadak (sidak) proyek pengelolaan ruang Terbuka Hijau (RTH) revitalisasi Taman Paseban. Dalam sidak yang dilakukan itu dewan menemukan banyak hal diantaranya : pemasangan paving yang asal-asalan, pengerjaan Pendopo Paseban yang belum selesai dan temuan lainnya. “Proyek ini di Komtek baru W Minggu hasil pekerjaanya banyak yang sudah amburadul, ya diantaranya paving banyak yang anjlok,” kata Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Suyitno usai Sidak di Taman Paseban, Selasa (05/12/2016).
Dikatakan dia, usai melakukan sidak tersebut, pihaknya akan memanggil Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan pelaksana proyek untuk dimintai pertangung jawaban. “Komisi akan memanggil BLH, pihak pelaksana untuk dimitai pertangung jawaban serta kelanjutan dari proyek ini, karena Banyak pekerjaan yang dikerjakan asal-asalan serta masih banyak pekerjaan yamg belum selesai. Padahal dalam laporannya sudah 100 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut Suyitno menjelaskan, selain akan memanggil BLH dan rekanan, Dewan juga akan mengirim surat ke BPK RI, agar supaya BPK melakukan audit terhadap proyek senilai Rp 5,9 Milyar itu, “Dalam waktu dekat ini kami akan memanggil Dinas terkait dan untuk agenda jangka panjangnya kita akan kirimsurt ke BPK, agar proyek ini diaudit oleh BPK apakah benar penggunaan anggaran,” katanya.
Terpisah Kepala BLH kabupaten Bangkalan, Sa’at Asj’ari mengatakan, memang dalam pelaksanaanya ditemukan banyak kelebihan volume seperti pendopo taman Paseban. “Di RAB kita pendepo Paseban hanya 108 meter, tapi ketika pelaksanaan ditemukan 250 M lebih jadi ada kelebihan volume,” jelas Sa’at.
Lebih lanjut Sa,at menjelaskan, kerena proyek pengerjaan Taman Paseban seluas 3.500 ini belum diserahkan, maka pihaknya akan meminta kepada pelaksana proyek untuk memperbaiki apa yang menjadi temuand dewan. “Proyek ini belum diserahkan, kalau dananya 100 persen sudah terserap, tapi masih 5 persen anggaran untuk pemeliharaan,” tuturnya.
Masalah.Dewan yang akan meminta BPK untuk mengaudit proyek tersebut, kepala BLH ini tidak keberatan. “Silahkan diaudt BPK lebih baik srperti itu, agar semuanya menjadi jelas, karena kami sudah bekerja secara maksimal, ” ujarnya.
Pelaksana Proyek PT Jaya Persada Mandiri, Syaiful mengatakan, banyak pekerjaan yang tidak ada di RAB dan pihaknya harus menambahnya. “Banyak yang tidak ada di RAB seperti reling atau pembatasan jalan, Rumput dalam RAB-nya hanya 900 M kita nambah 500 M, batu-batu mainan, batu tempat dudukan itu semua tidak ada di RAB, kita tambah, supaya bagus. Jadi banyak aitem yang tidak ada di RAB,” katanya.
Namun pihaknya siap untuk memperbaiki pekerjaan yang dinilai dewan tidak bagus. “Ya kita siap memperbaikinya seperti Paving yang anjlok itu rusak karena faktor alam,” pungkasnya. (hib/shb)