Inilah Upaya Kodim 0829/Bangkalan Dalam Menyerap Gabah Petani
Bangkalan, maduranewsmedia.com– Untuk melakukan penyerapan gabah petani di kabupaten Bangkalan, Kodim 0829/bangkalan harus melakukan jemput gabah ke rumah petani dengan cara dor to dor. Hal ini dilakukan, agar penyerapan gabah petani mencapai target. “Upaya yang kita lakukan mengumpulkan gabh sedikit demi sedikit, setelah terkumpul banyak baru dijual ke Bulog di Pamekasan,” kata Dandim 0829/Bangkalan, Letkol inf. Sunardi Istanto, Minggu (04/09/2016).
Kalau tidak dilakukan sistem jemput bola kata Sunardi Istanto, maka petani di kabupatenn bangkalan tidak akan menjual gabahnya. “Ini salah satu kendala, petani disini tidak mau menjual gabahnya, mereka kebanyakan menyimpan hasil panenny aitu baru ketika ada kebutuhan gabah yang disimpan itu dijual, bahkan tak jarang hasil panen tahun lalu masih ada. Jadi panen ketemu musim panen lagi gabahnya mereka masih ada,” jelas Sunardi Istanto.
Mesikpun demikian lanjut Sunardi Istanto, dengan cara menjemput ke rumah petani agar supaya supaya penyerapan gabah ini mencapai target terbukti efektif. “Alhamdulillah penyerapan gabah petani di bangkalan sudah mencapai, 495.800 ton, dan kabupaten Bangkalan penyumbang terbesar gabah di gudang Bulog Pamekasan,” terangnya.
Kendala lainnya yang dihadapi Kodim 0829/bangkalan didalam melakukan penyerapan gabah petani karena sampai saat ini bulog tidak boleh menerima penjualan beras, karena masih ada masalah hukum. “Kalau nanti proses hukumnya sudah ingkrah kemungkinan Bulog Pamekasan sudah bisa menerima penjualan beras,” tuturnya.
Lebih lanjut Sunardi Istanto menjelaskan, didalam melakukan pendampingan kepada petani yang dilakukan mulai dari hulu hingga hilir ini, tak jarang Kodim 0829/Bangkalan berkorban, apalagi didalam penyerapan gabah petani. “Tak jarang kami menggunakan truk pasukan untuk mengangkut gabah ke Bulog Pamekasan, dan untuk kulinya cukup anggota Kodim,” katanya.
Untuk gabah petani dibeli sesuai dengan harga pokok pemerintah (HPP) yaitu gabah kering giling dihargai 4.650/kg-nya sedangkan gabah kering panen dibeli seharga Rp 3.750/kg-nya. “Kalau harganya saya kira sesuai HPP dan dibawah masih bersaing,” ujarnya.
Untuk gabah petani yang dijemput adalah par apetani yang berada di sentra-sentra pertanian dengan sawah irigasi dan juga ada sawah tadah hujan. “Kita beli gabah petani yang ada disentra-sentranya yaitu di kecamatan Burneh, Kamal dan Tanah Merah, juga ad adi kecamatan lainnya,” Kata Sunardi Istanto.
Apa yang dilakukan Kodim didalam melakukan pendampingan kepada petani itu, tidak ada tujuan lain hanya untuk mensejahterakan kehidupan para petani. “Apalagi sekarang petani sudah banyak dibantu dengan peralatan modern, semua ini dilakukan pemerintah agar para penatni bisa meningkat produksinya,” pungkas Sunardi Istanto.(hib/shb).