Kopirosa, Komunitas Tempat Berkumpulnya Pecinta Anthok Bangkalan
Bangkalan.maduranewsmedia.com– Para pecinta pipa rokok (Antkok Red) yang tergabung dalam Komunitas Pipa Rokok Nusantara (Kopirosa) bangkalan Melakukan pertemuan antar pecinta pipa rokok, pengrajin dan penjual. Pertemuan yg di gelar di halaman stadion gelora bangkalan (SGB) yang bertajuk mempererat tali silaturahmi.Komunitas tersebut sebenarnya sudah lama melakukan kumpul bareng, Namun baru sekarang terbentuk kepengurusannya. “Untuk sementara anggotanya ada 42 orang, dalam Kopirosa ini ada beberapa unsur mulai dari pecinta pipa rokok, pengrajin dan pernjual,” kata Sekretaris Kopirosa, Ariek Moein, Ahad (17/11/2019)
Dikatakan dia, pihaknya akan terus menjaring Para pecinta pipa rokok untuk bergabung kedalam Kopirosa. “Dengan terbentuknya Komunitas ini saya berharap bisa menyebar kepada masyarakat luas sehingga masyarakat tahu manfaat dari menggunakan pipa rokok ini,” jelas Ariek.
Dijelaskan Ariek, dengan terbentuknya komunitas pencinta Anthok ini, kedepan juga akan dibahas sejumlah agenda dan prograam kerja diantaranya adalah Kopirosa akan memperjuangkan para pengrajin dan penjual pipa rokok kepada Dinas Koperasi dan UMKM Bangkalan “”Sementara ini komunitas yang tergabung dalam kopirosa ini tidak hanya bergerak di bidang profit saja, namun juga bergerak di bidang sosial sehingga keberadaan kopirosa ini bisa bermanfaat untuk membantu sesama,” imbuhnya.
Sementara untuk harga Anthok ini Lanjut Ariek, bervariasi tidak ada standar harga tergantung bahannya. “Harganya mulai kisaran Rp 50 ribu Rp 5 juta, bahkan bisa harganya bisa mencapai puluhan juta tergantung jenis dan bahannya,” tuturnya.
Sekretaris Kopirosa ini menghapkan masyarakat bisa mengtahui bahwa Antkok (pipa rokok) itu bukan hanya untuk style tapi juga bermanfaat sebagai penyaring zat zat negatif yang terkandung dalam rokok. “Nanti kita juga akan bersilaturahmi kepada yang punya kewenangan di UMKM untuk memperjuangkan rekan rekan pengrajin dan penjual agar di bantu untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka,.”pungkasnya. (ver/shb)
