Panglima TNI Dan Kapolri Sampaikan Pidato Kebangsaan Di Pendopo Agung Bangkalan
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Dalam Rangka membangun Kebersamaan untuk Indonesia Berkemajuan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Drs HM Tito Karnavian menyampaikan Pidato Kebangsaan di Pendopo Agung Bangkalan. “Ancaman yang sekarang trend bukan lagi ancaman antar negara, 20 tahun yang akan datang masih belum ada ancaman antar negara, sehingga kita sebut ancamannya adalah nir militer, bukan ancaman militer dan ini sangat berbahaya,” kata Hadi Tjahjanto dalam acara Pidato Kebangsaan Panglima TNI dan Kapolri membangun kebersamaan untuk Indonesia berkemajuan di Pendopo Agung Bangkalan, Senin (01/04/2019)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mencontohkan hancurnya kerajaan Majahit yang disebabkan adanya pengembosan dari dalam. “Kita lihat Majapahit hancur karena ada pengembosan dari dalam, Sriwijayah juga hancurnya dari dalam, makanya kita harus mengantisipasi, ancaman nir mileter dan bentuknya saat ini sudah ada, yaitu ancaman Cyber,” jelas Hadi Tjahjanto.
Marsekal hadi Tjahjanto juga menegaskan di era Revolusi industri Unicon seperti saat jangan mudah termakan berita bohong atau hoax.. “Saat ini mudahnya berita-berita bohong tersebar, kadang kadang kita termakan dengan berita bohong itu, adanya berita bohong ini menjadi ancaman pecahnya pesartuan dan kesatuan makanya kita harus pandai memilah dan memilih berita,, jangan hanyut dengan berita berita bohong,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron, mengatakan, kabupaten Bangkalan siap menjaga NKRI. “Di kabupaten Bangkalan kita siap untuk menjaga NKRI serta siap memberikan situasi yang aman dan kondusif,” kata Ra Latif panggilan akrabnya Bupati Bangkalan ini.
Selaon Panglima TNI dan Kapolri turut hadir dalam acara tersebut Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim, Pejabat teras Mabes TNI dan pejabat teras mabes Polri serta KH Mustofa Agil Sirod, dan Habib Alwi. Pada kesemaoatn tersebut, panglima TNI dan Kapolri memberiakn bantuan sembako kepada masyrakat yang tidak mampu. (hib/shb)