Pemkab Kuatir Atribut PKI Masuk Ke Pamekasan
Pamekasan, maduranewsmedia.com– Partai komunis Inonesia (PKI) beberapa hari ini, marak diberbagai wilayah di jawa timur. Bahkan ada kabar dalam memperingati hari PKI ke 120, partai terlarang di Indonesia itu akan menyebarkan kaus sebanyak 102.000 kaus ke beberapa daerah di indunesia.
Kepala Bidang di Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Pamekasan, Tarmudji Soekarno. Ingat pada peristiwa perampasan atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) yang digunakan puluhan pelajar salah satu SMP Negeri di Pamekasan saat pawai karnaval memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Republik Indonesia tahun 2015 lalu oleh aparat TNI dan Polr, peristiwaitu masih menyisakan trauma bagi pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan. Sebab, panitia harus menjalani interogasi dari aparat TNI dan Polri.
Dikatakan Tarmudji Soekarno, dirinya yang merupakan salah satu panitia pelaksana karnaval tahun lalu mengaku trauma ketika di media sosial ramai dengan atribut PKI yang akan disebarkan di berbagai daerah di Indonesia. “Tidak bisa saya lupakan sampai kapan pun ketika saya harus berhadapan dengan aparat yang berpangkat AKBP dari Polda Jatim, Perwira Korem dengan pangkat letkol, dan beberapa perwira dari Polres Pamekasan menginterogasi hanya karena munculnya atribut PKI pada saat karnaval dalam rangka HUT ke-70 RI tahun 2015 lalu,” kata Tarmudji, senin (9/5/2016)
Mantan Kepala SMKN 3 Pamekasan ini sebelumnya tidak mengira,setting karnaval yang mengusung tema 10 tonggak sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia itu akan berurusan dengan aparat TNI Polri. “Kita ingin menyampaikan pesan bahwa di Indonesia, PKI pernah ada dan melakukan pemberontakan terhadap keabsahan NKRI. Namun, karena ulah media yang hanya mengambil gambar atribut PKI, gegerlah Pamekasan sampai ke Internasional,” kata Tarmudji.
Bahkan, yang ikut berkomentar pada waktu itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso serta Tomi Suharto dan pejabat teras di indunesia ikut berkomentar seakan-akan Pamekasan tempat dan gembong PKI. Kenyataannya, Pamekasan aman karena merupakan kota santri. “Justru sekarang bagaimana BIN dan aparat seperti terbius tidur, tidak ada tindakan penangkapan ketika di medsos beredar foto-foto kaus berlogo palu arit beredar. Andai saya tahu mereka memakai logo itu dan ada di depan saya, mungkin akan saya gebuk lebih dulu pemakai kaus itu. Urusan hukum nomor 1.000.saya sangat berharap fenomena beredarnya atribut PKI bisa disikapi aparat dengan tegas,” terang Tarmudji
Sebelumnya Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Armed Mawardi sudah menyebarkan puluhan intel untuk mengawasi keadaan di seluruh Pamekasan. Sebab, santer beredar, hari ini akan ada pembagian 102.000 kaus di beberapa daerah termasuk di Pamekasan. (rhm/shb)