HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Penjelasan Sekdakab Bangkalan Tentang Kebijakan APBD Bangkalan Tahun 2022

Bangkalan, maduranewsmedia.com – Sekrataris Daerah kabupaten Bangkalan, Ir H Taufan Zairinsya, MM memberikan penjelasan Kebijakan APBD Kabupaten Bangkalan. Penjelasan itu disampaikan  dalam Kajian rutin mingguan digelar oleh Aliansi Jurnalis Bangkalan (AJB).

Selain Sekda Bangkalan Moh. Taufan Zairinsyah, MM hadir juga Kepala  Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Abdul Aziz.

kepada peserta Kajian, Taufan sapaan akrabnya Sekdakab Bangkalan menjelaskan secara umum terkait penganggaran APBD Bangkalan baik dari segi perencanaan hingga pelaksanaannya.

“Seperti diketahui bersama, APBD merupakan hasil dari Musrenbang baik di tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten karena kita (Pemkab. Red) membutuhkan banyak masukan terkait APBD sehingga nantinya harapannya sesuai dengan visi dan misi bapak Bupati,”Kata Sekretaris Daerah   Moh. Taufan Zairinsyah, MM saat memaparkan kebijakan penyusun ABPD Bangkalan tahun anggaran Tahun 2022 Bertempat di sekretariat AJB jalan RE. Martadinata kelurahan Mlajah kecamatan Bangkalan, Rabu (19/01/2022).

Dikatakan Taufan, Bangkalan hari ini masih bergantung kepada Pemerintah pusat dan Provinsi, sehingga kebijakan pun masih terkait dengan hal tersebut.

“Bangkalan merupakan kabupaten penghabisan dan bukan penghasil, oleh karena itu bisa dikatakan bahwa sebagian besar APBD kita itu diperoleh dari Pemerintah pusat dan Provinsi. Tentunya hal itu berpengaruh pada kebijakan-kebijakan bupati, sehingga wajar APBD kita lebih dari 50% habis di belanja pegawai, tapi memang hal tersebut sudah diatur oleh pusat,”jelasnya

Ia juga menambahkan Terkait PAD yang kecil baik Taufan dan Aziz menerangkan, bahwasanya beberapa saat yang lalu Pemkab melakukan studi banding ke Kabupaten Kendal yang notabene APBD disana hampir sama dengan Bangkalan, akan tetapi Kendal memiliki zona industri dan pelabuhan yang tentunya akan mendongkrak drastis PAD mereka di masa yang akan datang.

“Beberapa saat yang lalu kami melakukan studi banding ke Kabupaten Kendal, dimana APBD mereka itu hampir sama dengan Bangkalan, akan tetapi mereka memiliki zona industri dan pelabuhan yang tentunya dapat mendongkrak PAD mereka di masa depan, tapi untuk membangun itu semua, mereka membutuhkan waktu 20 tahun untuk mendatangkan investor, jadi kuncinya ada di investor, semakin cepat kita mendapatkan investor semakin cepat juga kita dapat mewujudkan Bangkala Sejahtera,”Ungkapnya

Sementara itu, Kepala BPKAD Abdul Aziz bahkan secara spesifik menyampaikan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) bangkalan itu hanya 10% dari total APBD yang ada di tahun 2022 ini.

“PAD kita totalnya hanya menyumbang kurang lebih hanya 10% saja dari total APBD, sehingga wajar kalau belanja modal kita kecil karena memang pemerintah pusat melarang hal tersebut karena kita memang tidak mampu,” Katanya.

Sekda meminta kepada rekan rekan media, agar pers juga merupakan pilar yang sangat penting dalam pembangunan, dengan adanya pers, masyarakat akan mengetahui arah kebijakan pemerintah saat ini, dalam penyusunan anggaran, selama yang disampaikan (berita. Red) itu dengan benar, tepat serta berimbang.(sdi/shb)