HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Perkantoran Sering Direndam Banjir, Dewan Desak Pemkab Perbaiki Saluran Drainase

Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Imam Hosairi

Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Imam Hosairi

Pamekasan, Maduranewsmedia.com – Banjir dan  genangan air yang masih kerap terjadi di Kabupaten Pamekasan, khususnya di wilayah perkotaan, serta kantor pemkab pamekasan jawa timur membuat gerah Wakil Ketua DPRD Pamekasan , H Imam Hosairi. Dia  mendesak agar pemkab segera memperbaiki saluran pembuangan air atau drainase di dalam kota.

Imam Hosiari yang juga Kordinator Komisi III DPRD Pamekasan mendesak agar pemkab melalui dinas terkait segera melakukan upaya cepat untuk membenahi seluruh saluran pembuangan air, agar wilayah kota dan berbagai kawasan perkantoran serta sejumlah ruas jalanperkotaan bisa bebas dari genangan air saat musim huja. “Rata rata setiap hujan deras di sepuluh dinas atau pemda timur tepatnya di jalan joko tole selau di genangi air dan banjir. Apabila ini tidak secepatnya di perbaeki maka seluruh arsip dan dokumen penting lainnya akan rusak,” kata Imam Hosairi.

Di tambahkan imam, pihaknya akan berbicara dengan Komisi III untuk dapatnya memangil kembali, bagaimana hasil telaah terkait dengan drainase di Kabupaten Pamekasan. “Khususnya di dalam kota, untuk segera dikroscek kembali saluran-saluran yang mana atau drainase mana yang masih tidak lancar,” tegas Imam Hosairi, jum’at (22/1/2016). 

Sementara itu, Kepala Dinas PU Pengairan Pemkab Pamekasan, Ach Sjaifudin mengatakan, bahwa banjir atau genangan di wilayah perkotaan ini lebih banyak disebabkan oleh buruknya saluran drainase yang ada. “Jadi memang problem kita di drainase termasuk genangan-genangan di beberapa tempat, air itu tidak langsung masuk secara lancar ke drynasenya, jadi drainase itu perlu re-fungsi dan peningkatan kapasitas,” , kata Ach Sjaifudin..

Sedangkan, Kepala Dinas PU Cipta Karya Pamekasan, Muharram beralasan, normalisasi saluran air untuk mengantisipasi banjir, belum bisa secara keseluruhan masih terbatasnya anggaran yang disediakan di PAK tahun lalu, hanya berkisar Rp 200 juta. (rhm/shb)