Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Lakukan Penyelamatan Ratusan Kitab Kuno Di Pamekasan
Pamekasan, maduranewsmedia.com– Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melakukan penyelamatan ratusan kitab kuno di Perpustakaan Raden Umro Pondok Pesantren Az Zubair Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Koordinator Tim Preservasi Pelestarian Naskah Daerah Pamekasan, Aris Riyadi mengatakan, proses preservasi dan konservasi terhadap kitab kuno tersebut dengan melakukan perbaikan dan perawatan fisik dari koleksi kitab. Mulai proses menghilangkan keasaman yang muncul dari kertas atau lingkungan, kemudian dilanjutkan dengan proses laminasi.
“Kertas dengan tisu Jepang, kemudian kita berikan lem. Setelah semua terminasi kita susun kembali untuk dijilid ulang. Nah, konservasi yang kita lakukan ini akan memiliki daya tahan sangat panjang hingga ratusan tahun. Jadi secara kimia atau fisik, terlindungi semua,” katanya Selasa (13/3/2018).
Menurutnya, ada sebanyak 150 kitab kuno yang akan dilakukan perbaikan di Perpustakaan Raden Umro tersebut, tetapi pihaknya kemungkinan besar tidak bisa menyelesaikan perbaikan semua kitab itu lantaran hanya ada waktu satu minggu di Pamekasan, setelah itu akan kembali ke Jakarta.
“Semua tidak berubah, tapi mengembalikan koleksi itu kepada semula. Sehingga generasi yang akan datang akan menemukan koleksi itu seperti halnya koleksi zaman dulu yang pernah dibuat oleh nenek moyang kita,” tandasnya.
Salah satu kitab kuno yang dilakukan perbaikan adalah kitab Bahrul Lahut, yaitu kitab yang mempelajari tentang ketuhanan (tasawuf – falsafi) karangan syech Abdullah Arif dari Aceh pada tahun 1600 – 1700, dan kitab Al Muhith l, kamus bahasa arab.
“Penyelamatan kitab kuno dalam rangka menjaga kelestarian budaya Indonesia yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa supaya jati diri dan identitas Indonesia bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang,” pungkasnya.
Dikatakan oleh Pengelola Perpustakaan Raden Umro, PP Az-Zubair, Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Tlanakan, Pamekasan, Habibullah, dirinya tidak tahu kitab tersebut hasil tulisan tahun berapa yang jelas keberadaannya sudah ratusan tahun.
“Kitab Al-Muhith tulisan tangan ini menurut peneliti yang datang kesini hanya ada dua, satu di sini (Pamekasan) satunya di Perpustakaan Kampus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir,”
Kitab jenis kamus arab itu, saat ini dilakukan observasi oleh pelestarian naskah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), kitab itu dilakukan proses penambalan lembaran yang sudah sebagian hilang, digitalisasi, laminasi kemudian penjilidan.“Kini kitab itu dilakukan perawatan oleh perpusnas RI,” pungkas Habib. (rhm/shb)