Petani Garam Di Bangkalan Sudah Mulai Panen
Bangkalan, maduranewsmedia.com– Karena kondisi cuaca yang tidak menentu, sejumlah petani garam di kabupaten Bangkalan seringkali melakukan panen dini, akibat panen dini tersebut kualitas garam Bangkalan menurun. “Karena cuacanya kadang panas, kadang mendung, bahkan kadang masih ada hujan, makanya garam yang belum terlalu tua. Sudah kami panen, karena kalau dibiarkan kuatir mencair jadi air laut lagi,” kata salah seorang petani Garam Kugar Jaya Desa Maneron kecamatan Sepulu, Nur Kholis, Jum,at (16/09/2016)
Nur Kholis yang melakukan panen perdana pada tanggal 22 Agustus tersebut mengaku bersyukur meskipun dalam kondisi cuaca yang tidak menentu masih bisa panen. “Alhamdulillah, pada penen pertama kita bisa memanen garam sebanyak 1 ton, semoga kedepan cuacanya mendukung,” terang Nur Kholis.
Hal berbeda dialami oleh Sahrawi petani Garam desa Tlangoh kecamatan Tanjung Bumi. Meskipun dalam kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, hasil panen garam Sahrawi sejak awal panen pada tanggal 10 Agustus hingga saat ini, panen garamnya terus meningkat. “Sejak tanggal 10 Agustus saya sudah panen, panen perdana saya dapat 1,5 ton, kemudian panen kedua tanggal 15 Agustus. Dapat 2 Ton, tanggal 22 Agustus, 1,5 Ton dan tanggal. Dan panen ketiga tanggal 24 Agustus saya panen 3 Ton, Alhamdulillah terus meningkat pak,” kata Sahrawi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Bangkalan, Budi Utomo dikonfimasi melalui Kepala Bidang Budi Daya Perikanan Nur Laila membenarkan jika petani Garam di kabupaten Bangkalan sudah mulai panen. “Sejak bulan. Agustus sudah mulai ada yang panen,” jelas Nur Laila.
Dijelaskan dia, di kabupaten bangkalan ini petani garam ada di tiga kecamatan yaitu. Di Desa Pesangarahan kecamatan Kwanyar, desa Maneron kecamatan Sepuluh dan desa Tlangoh kecamatan Tanjung bumi. “Rata-rata. Petani garam di tiga kecamatan itu sudah mulai memproduksi garam hampir 3 minggu yang lalu, dan sekarang sudah mulai panen,” jelas Nur Laila.
Lebih lanjut Nur Laila menjelaskan, setelah diberi bantuan mimbran, hasil penen produksi garam para petani kualitasnya lebih baik, namun karena faktor cuaca, para. Petani kadangkala memanen garam yang belum tua. “Setelah memakai mimbran, hasil garamnya bagus, tapi karena panas-nya tidak seperti tahun yang lalu, kadang garam yang belum terlalu tua sudah dipanen, kalau bersihnya sangat bersih,” katanya.
Namun Nur Laila Optimis, meskipun cuaca kadang tidak menguntungkan bagi Petani garam, target produksi garam di kabupaten Bangkalan akan tercapai. “Ini masih tersisa. Waktu 3 bulan karena kita memproduksi garam hingga bulan Desember, insya Allah target produksi kita tercapai,” pungkas Nur Laila. (hib/shb).