TPA Buluh Disegel Warga, Kabupaten Bangkalan Darurat Sampah
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di desa Buluh kecamatan Socah kabupaten Bangkalan disegel warga sejak Jum’at lalu, saat ini kabupaten bangkalan darurat Sampah. 214 kubik/hari sampah yang ada di tempat pembuangan sampah (TPS) di kota tidak terangkut dan semua TPS di jalan-jalan di kota bangkalan sampahnya meluber dan menimbulkan bau yang tidak sedap, sementara 10 truk berisi sampah terpaksa diparkir didepan Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten bangkalan.
Untuk menyelesaikan masalah penyegelan TPA di desa Buluh tersebut, Bupati Bangkalan, R Abd Latif Amin Imron sudah menemui warga. Namun kedatangan orang nomer satu dilingkungan pemkab bangkalan ke TPA Buluh tidak bisa menyelesaikan masalah dan warga tetap bersikukuh untuk menutup TPA tersebut. “Walaupun pak Bupati bersama Forkompimda ke TPA belum ada penyelesaian dan titik terang,” kata aktivis Forum Komunikasi Pemuda Socah (FKPS) Oktavian Ismail Jamil, Senin (24/02/2020).
Oki panggilan akrabnya Aktivis FKPS ini menceritakan awal mulanya kenapa warga menutup TPA di desa Buluh tersebut. “Sebenarnya gerakan teman menyikapi masalah sampah ini sudah lama, kami melakukan aksi ke DLH pada hari kamis, tuntutan yang kita himpun dari masyarakat, antara lain masalah i ijin DLH di TPA buluh, kita meminta agar DLH menunjukkan ijin TPA namun ternyata DLH tidak bisa menunjukan ijin itu dan kita kasih waktu DLH selama 1 x 24 jam untuk menunjukkan ijin,” jelas Oki
Dijelaskan Oki, karena DLH tidak bisa memenuhi tuntutan warga, maka terpaksa pada hari jum,at warga menutup TPA buluh tersebut. “Akhirnya setelah solat jum,at warga menutup TPA itu. Setelah TPA ditutup kita (FKPS) dipanggil ke pendopo oleh pak Bupati, di forum itu pak bupati menyampaikan, tidak bisa TPA it ditutup terus menerus, pak bupati minta tolong agar kita melobi warga, kami bilang ke pak bupati, kalau kita yang ngomong ke masyarakat tidak bisa karena penutupan TPA gerakan warga, kami memberi saran, mungkin pak bupati bisa berdialog dengan warga, tapi ngak ada garansi, akhirmya hari Sabtu pak Bupati bersama forkompimda datang ke TPA, dan ternyata wrga tetap menolak, karena warga maunya TPA di relokasi,” tutur Oki.
Sampai saat ini kata Oki, warga masih tetap menyegel TPA di desa Buluh itu.”Kedatangan pak Bupati ke TPA buluh tidak menghasilkan apa, dan tidak ada titik terang sehingga warga tetap menutup TPA desa Buluh,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Bangkalan, Hadari mengatakan, untuk sementara sampah ditandon terlebih dahulu sambil mencari solusi tempat pembuangan sampah sementara. “Sampah saat ini kita masih mencari solusinya,” kata Hadari singkat. (hib/shb)