HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Bupati Bangkalan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Selama 150 Hari Kedepan

Bupati bangkalan R Abd Latif Amin Imron

 

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron menetapkan kabupaten Bangkalan dalam status siaga darurat  Bencana Hidrometeorologi. Penetapan tersebut berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir terjadi hampir di seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Bangkalan. Kondisi ini diperkirakan berlangsung sampai bulan Februari 2020. “Memperhatikan kondisi tersebut, sejak 2 Desember 2019 sampai dengan 150 hari ke depan, Kabupaten Bangkalan dinyatakan dalam Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi,” kata Ra Latif sapaan akrabnya Bupati Bangkalan, Kamis (02/01/2020).

Dikatakan dia, berdasarkan kajian risiko bencana dan peta rawan bencana, Kabupaten Bangkalan memiliki potensi bencana yang masuk katagori bencana hidrometeorologi. Yaitu bencana banjir, longsor, cuaca ekstrim dan kekeringan. “ Potensi bencana tersebut menjadi perhatian Pemkab Bangkalan bersama seluruh pihak. Tujuannya, apabila terjadi bencana alam bisa dilakukan penanganan secara cepat, tepat dan terpadu. Hal ini penting agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin besar,” jelas Ra Latif..

Dijelaskan dia, sinergitas lintas sektor menjadi kunci utama dalam menangani bencana. Karena pada prinsipnya pemerintah harus hadir di tengah masyarakat pada saat terjadi bencana alam. “Upaya penanggulangan bencana harus dilakukan secara terkoordinasi dan terencana di jajaran lintas organisasi perangkat daerah dan lintas sektor. Sehingga terbangun kesamaan langkah dalam penanganan penanggulangan bencana yang terpadu dan komprehensif. Mengingat penanggulangan bencana menjadi tugas bersama,”  terangnya.

.Ditambahkan Ra Latif, penanganan bencana harus dilakukan melalui pendekatan pentahelix. Yaitu adanya keterlibatan pemerintah, pelaku usaha, komunitas masyarakat, akademisi dan media. “Dalam penanganan bencana tidak boleh terkotak-kotak. Karena bencana alam adalah urusan kita bersama. Kita harus bersatupadu dalam membantu dan mengurangi beban masyarakat yang terdampak bencana,” tuturnya.

Dalam kondisi status siaga darurat bencana, Bupati Bangkalan yang juga poitisi PPP ini menginstruksikan agar seluruh OPD lebih peduli dan mampu mengerahkan sumber daya yang ada. Baik personil maupun peralatan yang dimiliki di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Bupati Bangkalan menghimbau kepada masyarakat, agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing. Terutama warga yang berada di wilayah rawan potensi bancana. Hal ini penting karena salahsatu faktor yang menjadi kunci keselamatan dari bencana alam adalah saat kita terbiasa melatih kesiapsiagaan diri, keluarga dan komunitas di sekitar tempat tinggal kita. “Kenali potensi dan risiko bencana di sekitar kita. Kemudian kita lakukan langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan bahayanya,” pungkasnya. (hib/shb).