HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Ini Penjelasan RSUD Syamrabu, Soal Viralnya Video Penanganan Pasien Yang Diduga Terinfeksi Virus Corona

ketua tim Satgas Virus Corona RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Catur Budi

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Sebuah video penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus Corona di RSU Syrifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) kabupaten Bangkalan  viral di media sosial. Viralnya video itu membuat masyarakat kabupaten bangkalan panik. Para keluarga pasien yang dirawat di RS tersebut langsung membeli masker untuk melindungi dirinya dari virus Corona yang menakutkan itu. Seperti apa sebenarya video yang viral di media sosial Itu ?

Ketua tim satgas Corona RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Catur Budi menjelaskan, penanganan pasien yang baru pulang dari menjalankan ibadah umroh itu di kirim dari Puskesmas Kamal. “Rumah sakti Syamrabu ini sesuai dengan keputusan Gubernur Jatim adalah rumah sakit rujukan pasien Corona. Jadi semua pasien yang pulang dari luar negeri dan dicurigai terinfeksi virus Corona dikomunikasikan dengan kita,” kata dr Catur, Jum,at malam (13/03/2020)

Ceritanya kata Catur, pada siang itu,  rumah sakit Syamrabu mendapat telepon dari puskesmas Kamal yang baru saja memeriksa pasien yang baru datang dari menjalankan ibadah umroh. “Pasien yang diperiksa itu  gejalanya  batuk dan sesak. Nah karena di RS ini  ada tim Satgas Corona, maka kalau ada kasus seperti itu langsung dirapatkan,” jelasnya.

Dijelaskan Catur, hasil rapat tim ini memutuskan agar pasien di puskesmas Kamal itu di bawa ke RSUD Syamrabu untuk dilihat dan diperiksa. “Kreterian dalam pasien yang diduga terinfeksi virus Corona ini diantaranya orang dalam resiko, orang dalam pemantauan, dan pasien dalam pengawasan.  kemudian diputuskan untuk dibawa ke RS Syamrabu, tim kami ini kemudian berkomunikasi dengan tim Corona di RS  Dr Soetomo Surabaya, karena dalam kasus ini kita tidak memutuskan sendiri karena sudah ada jaringannya,  begitu ada kesulitan langsung kita komunikasikan,” terang dr Catur.

Karena pasien ini masih dalam pengawasan kata dr Catur, maka sewaktu masuk ke RS  Syamrabu diterima dengan kewaspadaannya ketat, para medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). “Jadi pada saat  teman teman perawat menerima pasien Pak N dari Kamal ini, mereka memakai alat pelindung diri yang lengkap untuk jaga-jaga lah. Karena kita perlu kewaspadaan saja, jangan sampai justru karena keteledoran itu malah membahayakan masyarakat, dan SOP-nya memang seperti  itu,” tuturnya.

Bukan hanya petugas di UGD saja yang memakai APD lengkap kata catur, namun petugas yang mengirim pasien dari puskesmas Kamal diberitahu agar  supaya mereka memakai APD lengkap. “pada saat perjalanan pasien ini menuju RS syamrabu kita terus komunikasi dengan tim Corona di RS dr Soetomo,  begitu tiba di UGD, pasien kita masukkan ke ruang isolasi khusus pemantauan Virus Corona, kemudian kita lakukan pemeriksaan Lab, satelah itu kita analisa bahkan kami juga memaggil keluarganya pasien untuk menanyakan riwayat penyakitnya seperti apa ? ternyata pak N ini sebelumnya memang punya penyakit sesak, jadi dia sudah pernah di poli paru di RS Syamrabu ini kemudian juga dia pernah berobat ke  rumah sakit Ana Medika dan juga dapat obat semprot untuk mengobati penyakit sesak-nya,” katanya.

Jadi kata catur,. Dari analisa yang dilakukan tim medis, pasien yang baru pulang dari menjalankan ibadah umroh itu memang sudah mempunyai penyakit sesak sebelumnya. “Dari hasil konfirmasi dengan keluarganya pasien dan melihat obatnya, kemudian dari hasil  foto ronsen, memang menunjukkan ada infeksi paru-paru, dari hasil lab-nya menunjukkan ada infeksi yang mengarah ke infeksi bakterial,  ada infeksi virus ada infeksi bakterial, kalau virus Corona itu infeksi karena virus, tapi kalau bapak N ini lebih mengarah karena Bakteri, jadi dari hasil itu dan hasil konsultasi ke tim Corona di RS Dr Soetomo kita memutuskan kasus  ini adalah kasus  biasa, namun  kami tetap waspada,” ujarnya.

Mengenai adanya video yang viral di medsos itu Catur mengaku tidak tahu. “Kalau video yang viral itu kami tidak tahu, karena memang pada saat pasien tiba di UGD banyak  keluarga pasien lain, karena rumah sakit  ini untuk menjaga tenaga medis dan perawat dan sebagainya yang harus tetap kita jaga maka mereka memakai APD lengkap,” kilahnya.

Namun yang jelas kata Catur, pasien dari kamal ini sekarang dirawat diruang biasa.”Namun tetap kita awasi ketat, karena kasus seperti ini banyak, orang menderita batuk sepulang dari umrah itu biasa, dan alhamdulillah  dengan adanya keputusan dari tim Corona RS  dr Soetomo kita tenang merawatnya di rumah sakit ini,” pungkasnya. (hib/shb).