HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWATERKINI

Bagaimana Tanggapan Kepala Sekolah SMA/SMK Soal Pengambilalihan Kewenangan Dari Kabupaten/kota ke Propinsi ? Ini Kata Mereka  

Siswa dalam sauatu acara
Siswa dalam sauatu acara

Bangkalan, Maduranewsmedia.com– Pengambilalihan kewenangan SMA/SMK dari Pemerintah kabupaten/kota ke Pemerintah Propinsi sesuai dengan Undang-undang No 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah mendapat tanggapan beragam dari para Kepala Sekolah SMA dan SMK di kabupaten Bangkalan. Sejumlah Kepala sekolah mengaku pasrah dengan  adanya pengambilalihan kewenangan tersebut.

Kepala SMKN- Arosbaya,  Samsul mengaku tidak merasa kuatir dengan adanya rencana pengambilalihan tersebut. “Secara pribadi kami tidak merasa kuatir dengan adanya pengambilalihan kewenangan itu. Yang penting bagi kami tetap bekerja,” kata Samsul kepada maduranewsmedia.com, Sabtu (18/03/2016).

Namun dia mengharapkan, adanya pengambilalihan kewenangan dari pemerintah kabupaten ke pemerintah propinsi itu bisa lebih mempermudah adanya bantuan dana hibah ke sekolah. “harapan kmai bantuan dana hibah lebih mudah lagi dengan adanya pengambilalihan kewenangan ini,” jelasnya.

Ketika ditanya soal mutasi kepala sekolah SMA setelah adanya pengambilalihan kewenagan ini,Samsul mengaku tidak merasa kuatir. “Siap atau tidak, mutasi atau dipindah dari tempat yang tidak kita inginkan hal itu nanti juga menjadi kewengangan pemerintah propinsi, dan bagi saya hal itu tidak menjadi kekuatiran,” tuturnya.

Hal senbada diungkapkan oleh Kepala SMA Tanjung Bumi, Jumali, menurutnya semasa dirinya masih menjadi kepala SMA Arosbaya, sekolahnya sudah seringkali bersaing ditingkat Propinsi. “Bagi kmai ngak jadi masalah, karena kami sudah biasa bersaing ditingkat propinsi,” kata Jumali yang baru saja dimutasi sebagai Kepala SMA Tanjung Bumi.

Jumali juga mengaku jika, masalah roling kepala Sekolah pasa pengambilalihan kewenangan itu tidak menjadi momok yang menakutkan. “Bagai saya ngak masalah, pengangkatan saya dulu di Sumenep, jadi mutasi kepala sekolah  ke tempat lain itu sudah biasa dan kami tidak kuatir akan hal itu,” pungkas Jumali. (hib/shb)