Bangkalan Harus Berani Berubah Untuk Mengejar Ketertinggalan
BANGKALAN HARUS BERANI BERUBAH UNTUK MENGEJAR KETERTINGGALAN .
Oleh : Moh Iksan
Alternatifnya sinergi Pemda ,BUMD dan Bumdes untuk membangun kemandirian ekonomi –
Pada tahun 2022 ini , Pemerintah kabupaten Bangkalan diharapkan bisa melakukan terobosan nyata dibidang ekonomi , untuk menentukan arah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi masyarakat melalui langkah kegiatan yang masif , strategis serta menyeluruh , pada opini kali ini kami khusus mengangkat tema tentang pentingnya sinergi antara Pemda , BUMD dan Bumdes dalam membangun kemandirian ekonomi mulai dari tingkat desa yang menjadi satu kesatuan dari strategi keberhasilan pembangunan ekonomi tingkat kabupaten Bangkalan .
Kita tentu tetap sepaham bahwa apapun kondisinya saat ini , kabupaten Bangkalan adalah kabupaten yang memiliki tingkat potensi yang dianggap lebih strategis dari kabupaten lainnya dipulau madura , karena dari sisi geografis kabupaten Bangkalan memang berada diwilayah perlintasan keluar masuk dari pulau Madura yang berpenduduk berkisar 5 juta jiwa ini , letak kabupaten Bangkalan tepat berada dibagian Utara jembatan Suramadu dan hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat kota metropolis Surabaya yang merupakan jantung kemajuan di propinsi Jawa timur .
Kabupaten Bangkalan memiliki potensi dan sumber daya alam yang sangat potensial karena letak geografisnya yang sangat memungkinkan jika kabupaten Bangkalan menjadi wilayah alternatif dari pengembangan pembangunan wilayah setelah kota Surabaya yang saat ini sudah mengalami tingkat kepadatan yang sangat tinggi , bahkan wajar jika kabupaten Bangkalan dijadikan salah satu kabupaten dalam daftar program kawasan strategis pembangunan nasional oleh pemerintah pusat melalui Perpres 80 tahun 2019.
” Bangkalan harus berani berubah dan berbenah ” .
Kita mencatat sampai saat ini upaya upaya yang telah dilakukan pemerintah kabupaten Bangkalan untuk membangun kabupaten Bangkalan ini dengan spirit tinggi dan juga mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki untuk menjadikan kabupaten Bangkalan ini sebagai kabupaten yang berkembang serta mampu bersaing dengan kabupaten lainnya dijawatimur .
Akan tetapi kita juga memahami apa saja kendala yang dihadapi pemerintah kabupaten Bangkalan untuk mewujudkan kemajuan pembangunan tersebut .
Bangkalan dibawah pemerintahan Bupati Bangkalan R.Abdul Latif Amin yang saat ini sudah memasuki tahun keempat , pemerintah sebenarnya selama ini mengalami beban dan kendala yang sangat berat , ada beberapa kendala yang tanpa kita sadari menjadi beban berat yang harus dihadapi oleh pemerintah kabupaten Bangkalan dibawah kepemimpinan ra latif ini .
Yang pertama adalah beban dibubarkannya BPWS ( Badan pengembangan wilayah Suramadu ) lembaga mandatory pemerintah pusat yang selama puluhan tahun dijadikan ujung tombak dari pengembangan dan percepatan pembangunan Madura khususnya pembangunan strategis kawasan suramadu dan sekitarnya pada akhirnya harus dibubarkan .
BPWS dibubarkan karena
dinilai telah gagal mengemban amanah percepatan pembangunan strategis dipulau Madura.
Sehingga kabupaten Bangkalan mau tidak mau harus menanggung dampak sistemik dari pembubaran BPWS ini , berbagai rencana pembangunan proyek proyek mercusuar porak poranda dan gagal total sehingga terpaksa harus menyusun dan merencanakannya kembali dari titik nol .
Kemudian musibah kedua yang terjadi pada masa pemerintahan Ra latif ini adalah musibah pandemi covid 19 yang melanda Indonesia termasuk melanda kabupaten Bangkalan selama 2 berjalan sehingga berbagai tatanan , norma serta perencanaan pembangunan juga harus berubah total dari apa yang telah direncanakan .
karena sebagian besar energi maupun sumber daya anggaran daerah dialihkan untuk mengatasi musibah kemanusiaan ini .
akan tetapi adanya kendala yang dihadapi pemerintahan tidak serta merta harus menjadi trauma bagi masyarakat dan pemerintah meskipun secara psikologis bisa berpengaruh terhadap optimisme pemerintah untuk mewujudkan rencana jangka menengah maupun jangka panjang pembangunan daerah .
‘ harus tetap optimis membangun kemandirian ekonomi ‘
kembali ke awal opini ini pada tahun 2022 pemerintah kabupaten Bangkalan diharapkan dapat mengejar ketertinggalan yang dihadapi khususnya disektor kemandirian ekonomi salah satu tawarannya adalah terbangunnya sinergi antara Pemda , BUMD dan Bumdes se Kabupaten Bangkalan .
Pemerintah dirasa perlu untuk menjadikan Bumdes sebagai ujung tombak pembangunan dan kemandirian ekonomi ditingkat Grassroots karena disamping pemberdayaan Bumdes memang menjadi program prioritas kemandirian ekonomi nasional , keberhasilan ekonomi dari usaha Bumdes juga akan berdampak besar bagi keberhasilan dan kemandirian ekonomi ditingkat kabupaten
Masyarakat tentu akan terus mendorong pemerintah dibawah kepemimpinan ra latif ini untuk terus melakukan inovasi , membangun pondasi pondasi kemajuan baik yang langsung bisa dirasakan dalam jangka waktu sekarang maupun dirasakan dimasa yang akan datang .
Bangkalan juga harus berani berubah dan berbenah khususnya untuk tawaran kepada kelompok kelompok investasi atau investor , pola pikir kita harus sama dan yakin bahwa kabupaten Bangkalan adalah kabupaten yang memiliki letak geografis strategis yang pada akhirnya akan menjadi pilihan investasi bagi para investor .
Kita apresiasi langkah yang dilakukan pemerintah daerah yang mencari alternatif lain pembiayaan proyek infrastruktur dengan melakukan pinjaman anggaran ke pemerintah pusat untuk membangun ruas ruas jalan kabupaten yang saat ini rusak parah akibat belum tersentuhnya pembangunan .
dalam hal ini pemerintah tidak perlu ragu untuk melakukan hal itu karena beberapa tahun yang lalu kabupaten Bangkalan pernah melakukan hal yang sama ketika akan membangun RSUD SYAMRABU yakni melakukan pinjaman ke pemerintah pusat ( PIP ) dan Alhamdulillah saat ini RSUD SYAMRABU berdiri megah sebagai rumah sakit rujukan di Madura .
Memang sudah saatnya pemerintah kabupaten Bangkalan harus berani berubah menyusun agenda agenda pembangunan bahkan melakukan inovasi dan terobosan kebijakan.
Bupati Ra Latif juga harus berani mengesampingkan reputasi politiknya untuk bertindak diluar pakem standar sepanjang langkah yang dilakukan untuk memajukan kabupaten Bangkalan dan membangun kemandirian ekonomi sejuta masyarakat kabupaten Bangkalan ini .
Mulailah tanamkan pondasi kemandirian ekonomi kabupaten Bangkalan itu melalui usaha Bumdes yang dikembangkan agar bisa menjadi ujung tombak kemajuan , sembari mencari alternatif alternatif untuk pembangunan sektor sektor yang lain .
Dan kita memiliki sumber daya yang memadai ( SDA , SDM , Budaya , dukungan tokoh dan etos kerja masyarakat ) untuk bertindak cepat mengejar ketertinggalan di kabupaten Bangkalan .
sebagai penutup kita nukil pendapat tokoh filosofi dunia dibawah ini bahwa :
” Pemerintah ( pemimpin ) yang berhasil itu bukan pemerintah ( pemimpin ) yang sibuk dengan persepsi keberhasilan akan tetapi pemerintah ( pemimpin ) yang berani dan fokus menangani masalah yang belum bisa diselesaikan ” filsuf Plato 437 sebelum Masehi .(Penulis anggota pembina DSB)