Cuaca Buruk, Harga Kebutuhan Pokok Melambung Tinggi
Sumenep, Maduranewsmedia.com – Akibat Cuaca buruk yang melanda wilayah madura, menyebabkan sejumlah harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, terus mengalami kenaikan. hal ini akibat tidak adanya pasokan barang dari wilayah lokal, sehingga pedagang terpaksa mendatangkan barang dari luar Madura.
Kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok ini, terjadi di pasar tradisional Pasar Anom Kabupaten Sumenep. Di pasar ini sejumlah harga sembako mengalami kenaikan yang cukup signifikan, akibatnya pengunjung sepi dan mengurangi jumlah pembelian.
“Kenaikan ini akibat tidak adanya barang dari wilayah sumenep, tanaman para petani banyak yang rusak karena hujan. Seperti tanaman cabai banyak yang busuk terkena hujan, jadi terpaksa mendatangkan barang dari Surabaya,” ujar Ibu Kholiq, salah satu pedagang bumbu dapur kepada Maduranewsmedia.com Kamis (10/03/2016).
Seperti harga bawang merah misalnya, kini harganya mencapai 30 ribu rupiah perkilo, padahal sebelunya hanya 20 ribu rupiah. Harga tomat juga mengalami kenaikan, dari sebelumya 10 ribu rupiah, naik menjadi 15 ribu rupiah per kilogram, padahal harga normalnya hanya 5 ribu perkilo.
Tidak hanya itu, kenaikan juga terjadi pada lombok besar, dari harga sebelumnya 40 ribu perkilo/ naik menjadi 45 ribu perkilo. cabe rawit mengalami hal yang sama, naik dari 30 ribu rupiah menjadi 35 ribu rupiah perkilogram. Sementara harga bawang putih masih tetap di harga 28 ribu rupiah per kilogram.
Sementara Dela, salah seorang pembeli mengaku terpaksa mengurangi pembelian sembako, guna menyiasati anggaran belanjanya, sebab dengan naiknya harga sembako anggaran semakin membengkak.
“Saya terpaksa mengurangi mas, biasanya beli 1 kilo, ya sekarang hanya beli setengah kilo, karena anggaran belanjanya tidak cukup. Kalau dulu-dululnya biasanya dengan uang 50 ribu sudah bisa beli macam macam bumbu, tapi sekarang tidak bisa lagi,” terangnya.
Dimungkinkan harga sembako masih akan terus mengalami kenaikan, karena hingga kini intensitas hujan di Pulau Madura masih tinggi, sehingga menyebabkan tanaman sayur petani rusak, dan berpengaruh pada minimnya pasokan barang kebutuhan pokok di pasaran. (hri/shb)