Diterjang Angin Kencang, Dua Terop Roboh Ratusan Ayam Joper Bantuan Pemerintah Mati
Bangkalan,maduranewsmedia.com-Rumah Tangga Miskin Pertanian (RTMP) di desa Benangkah kecamatan Burneh kabupaten Bangkalan termasuk RTMP yang kurang beruntung dalam penyerahan bantuan ayam Jowo Super (Joper) Program Kementrian Pertanian ini. Pasalnya, pada saat pendistribusian ayam Joper berlangsung,, terop yang didirikan di depan kantor Balai desa untuk melindungi ayam Joper dari teriknya panas Matahari itu diterjang angin kencang. . Akibatnya dua terop Roboh dan menimpa ayam Joper yang akan dibagikan, ada sekitar 300 ekor ayam mati. selain itu, jatah bantuan ayam Joper di desa tersebut masih kurang 5 ribu ekor atau 100 RTMP belum kebagian dan harus menunggu. Diperkirakan baru besok pagi kekurangan ayam tersebut tiba di lokasi titik pendistribusian.
Kepala desa Benangkah, H Mohammad Doli, mengaku kecewa dengan keterlambatan pengiriman bantuan ayam Joper tersebut. “Saya kasihan masyarakat yang sudah antri, tapi ayamnya tidak ada, dan mereka besok harus kembali lagi,” kata Mohammad Doli, Senin (14/10/2019).
Padahal kata H Mohammad Doli, untuk bantuan ayam Joper ini sudah diprogramkan dan penyerahannya juga sudah dijadwalkan. “Padahal program penyaluran bantuan ini sudah dijadwalkan, kenapa ayamnya telat dikirim, padahal kalau saya pribadi pembangian bantaun ayam ini ingin selesai satu hari,” terangnya.
Menanggapi telatnya pengiriman 5 ribu ekor ayam Joper jatah untuk 100 RTMP ini, perwakilan dari Penyedia barang, Suigeng Maryono menjelaskan, pengiriman ayam Joper untuk jatah bantuan RTMP di desa Benangkah ini disebabkan karena ayam-ayam tersebut masih harus dimasukkan ke karantina terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada masyrakat penerima bantuan.”Ayam-ayam ini didatangkan dari Solo raya kemungkinan lama di karentina jadi pengiriman ayam terlmabat, insya Allah besok pagi sudah tiba disini,” kata Sugeng Maryono.
Dijelaskan Sugeng Maryono, pengiriman ayam Joper ke titik Distribusi ini memang diperlambat untuk mengurangi resiko kematian ayam. “Kita mengaca kepada pembagian ayam Joper di desa Binoh, disitu ayam datangnya pagi, sementara untuk pembangiannya masih menunggu lengkapnya persyaratan administrasi penerima, jadi banyak ayam yang mati karena kepanasan,” tuturnya.
Sementara itu untuk ayam yang mati di desa Benangkah ini bukan disebabkan karena terop yang roboh karena diterjang angin kencang, akan tetapi juga disebabkan karena udara yang sangat panas.”Aya-ayam yang mati sudah diganti karena penyedia juga menyiapkan ayam cadangan,” pungkasnya. (hib/shb)