Dukungan Keluarga Membuat Camat Perempuan Di Bangkalan ini Sukses Tangani Covid-19
Camat Kota Bangkalan, Cicik Fidiah, SE
Bangkalan,maduranewsmedia.com- Pagi itu sinar matahari memancar dengan cerah, secerah wajah Cicik Fidiah SE Camat kota Bangkalan kabupaten Bangkalan, Camat perempuan Satu-satunya di kabupaten ini bisa tersenyum setelah daerah yang dipimpinnya berhasil keluar dari zona merah sebaran covid-19 yang sudah 2 kali dialami di wilayah kota bangkalan. jam dinding dirumahnya telah menunjukkan pukul 7.30, WIB wanita berusia 41 tahun langsung bergegas menuju kantor kecamatan Bangkalan untuk menyelesaikan seambrek tugas-tugsanya terutama tugasnya dalam penanggulangan covid-19.
Jabatan Camat kota Bangkalan yang diembannya selama 2 tahun menjadikan perempuan alumni Universitas Bangkalan (Unibang) yang sekarang menjadi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) semakin matang. terbukti 2 kali wilayahnya digempur dan dinyatakan sabagai zona merah sebaran Covd-19, Cicik sapaan akrabnya Camat kota ini terus berjibaku dengan tiga pilar kecamatan yaitu TNI, Polri dan Puskesmas untuk untuk menurunkan angka sebaran virus asal Wuhan itu.
Dalam melakukan penanggulangan Covid-19 di wilayah kota Bangkalan, ibu 2 orang anak ini bekerja dengan tidak mengenal waktu, hampir semua waktunya habis tersita untuk menangani covid-19 sehingga waktu untuk keluarga terbengkali, namun semua itu dia sykuri, karena semua keluraga mulai drai orang tua, suami dan anak-anaknya mendukungnya. “Atas dukungan dan motivasi dari keluarga saya bisa melaksanakan tugas ini,” kata Isteri Achmad Siswanto sambil membenahi jilbab-nya.
Perempuan yang mengawali kariernya sebagai ASN di bagian Perekonomian Setkab Bangkalan tahun 2003 ini mengaku pada awal-awa menjalankan tugas sebagai Camat merasa rikuh dengan status jender-nya ketika melaksanakan tugas bersama petugas yang kebanyakan laki-laki, namun perasaan itu lama kelamaan hilang seiring dengan berjalannya waktu dan kuatnya keinginannya untuk menurunkan sebaran covid-19 di wilayah yang dipimpinnya.
Memimpin wilayah dengan penduduk 25 ribu KK dan menurunkan angka sebaran Covid-19 tidaklah mudah apalagi dirinya seorang perempuan, namun berkat adanya dukungan dari keluarga dan kerjasama yang solid 3 pilar kecamatan, sebaran covid-19 di wilayah kecamatan kota berhasil ditekan. ”Berkat adanya bantuan dari teman teman Muspika saya termotivasi untuk bekerja lebih giat untuk masyarakat, dan saya sudah terbiasa dengan para Kades yang laki laki semua, personil Polres, Polsek serta Danramil kan semua laki laki, itu sudah biasa bagi saya,” tutur dia.
serangan badai Covid-19 babak kedua yang menerjang wilayah kota Bangkalan membuat Cicik kelabakan. pasalnya serangan covi 19 ini datang setelah pelaksanaan pilkades serentak, hal itu semakin membuat waktu untuk keluarga bagi srikandi Camat di bangkalan tersita. “Waktu untuk keluraga amat kurang, karena saya lebih banyak di kantor kecamatan, apalagi dengan adanya zona merah itu ditetapkan setelah kita melaksanakan Pilkades serentak, setelah itu langsung digempur Covid-19. Pilkadesnya Bulan Mei, bulan Juni nya digempur Covid-19 jadi memang tidak berhenti kita, namun Alhamdulilah saya didukung sama lurah, akhirnya saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan lancar,” kisahnya.
Perempuan satu-satunya Camat di kabupaten Bangkalan berpesan kepada kaum hawa agar supaya tidak takut dalam menjalankan tugas. “Meskipun Perempuan jangan takut kalau kita diberi tugas, karena kita sebagai ASN harus berani dimana saja, kapan saja,” kata Cicik sambil sekali kali melihat jam tangannya.
Waktu terus melaju, seambrek tugas penanganan Covid-19 masih menunggu, zona kuning telah dicapai oleh Camat Bangkalan, mampukah Srikandi ini mempertahankan zona sebaran Covid-19 di wilayahnya ? (Moh Amin/shb)