Jawa Timur Penyumbang Pasien Penderita Penyakit Kusta Terbanyak Di Indonesia
Pamekasan, madurabewsmedia.com- Jawa Timur menjadi provinsi Penyumbang terbanyak pasien penderita penyakit kusta dari seluruh provinsi lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal itu diungkapkan Gubernur Jatim Soekarwo, melalui Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Pemberian Makanan Tambahan dan Pencanangan Gerakan Jawa Timur Eliminasi Kusta (Jelita) di Lapangan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Rabu (15/3/2017).
“Berdasar data dari dewan kesehatan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) WHO, Indonesia menempati posisi ketiga penyandang kusta terbanyak di dunia setelah India dan Brasil. Dan Jawa Timur tertinggi di Indonesia,” kata Saifullah Yusuf.
Pihaknya mengakui persoalan tersebut harus segera dipecahkan sekaligus diselesaikan, sebab bisa saja berdampak dan berpengaruh langsung terhadap kemiskinan di Jatim. “Karena penyakit ini bisa menyebabkan kecacatan,” ungkapnya.
“Pada dasarnya, semua penyakit bisa diobati termasuk penyakit kusta ini yang sering dikatakan sebagai kutukan oleh masyarakat. Jadi kusta ini bukanlah kutukan, bukan sesuatu yang tidak dapat diobati. Kusta bisa diobati asal melakukan pemeriksaan sedini mungkin,” ungkapnya.
Berdasar statistik di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, penderita kusta sebanrnya sudah mengalami penurunan sejak 2010 lalu. Namun kembali naik pada pendataan di 2016 lalu. “Tapi kami yakin, insha Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama akan turun,” imbuhnya.
“Penderita kusta tertinggi di Indonesia, sebanyak 25 persen berasal dari Jawa Timur. Sementara dari angka itu sebanyak 35 persen dari 25 persen di Jatim, sumbangan dari Madura dan daerah tapal kuda,” jelasnya.
Selain itu pihaknya komitmen untuk terus melaksanakan sosialisasi Jelita secara maraton guna mengantisipasi sekaligus mengurangi angka penderita kusta. “Jadi kita mengajak masyarakat, para tokoh dan pemerintah daerah agar mendorong pasien penderita kusta agar berobat,” pintanya.
“Selain mensosialisasikan untuk berobat guna menanggulangi penyakit ini, pengotanan juga gratis alias tanpa dipungut biaya. Seperti yang dilakukan oleh pemkab Pamekasan, itu contoh dan bukti riil jika pengobatan gratis,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga menyempatkan diri berbincang-bincang secara langsung bersama mantan penderita kusta asal Pamekasan yang saat ini sudah dinyatakan sembuh total dari penyakit yang oleh sebagian masyarakat dinilai sebagai penyakit kutukan. “Jangan ada kusta di antara kita,” pungkas pria yang digadang-gadang bakal mencalonkan diri sebagai Gubernur Jatim periode mendatang. (rhm/shb)