Kasus Covid-19 Terus Melonjak Menkes dan BNPB Turun Ke Bangkalan Beri Pendampingan Dan Penguatan
Kepala BNPB, Kemenkes, Gubernur Jatim dan Bupati Bangkalan
Bangkalan,maduranewsmedia.com- Saat ini kasus Covid-19 di kabupaten Bangkalan terus mengalami lonjakan kasus baru yang trend-nya terus naik. Untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 ini, Menteri Kesehatan RI dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turun langsung ke kabupaten dengan sebuta kota dzikir dan solawat ini. “Saya datang kemari (Bangkalan red) dalam rangka BNPB untuk memberikan pendampingan, penguatan atas penanganan Covid-19 yang melonjak di kabupaten Bangkalan ini,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral Ganip Warsito di pendopo agung kabupaten Bangkalan, Selasa (06/06/2021)
Dikatakan dia, bentuk pendampingan yang akan diberikan itu diantaranya akan mengoptimalkan peran dan fungsi posko PPKM Mikro. “Kita akan mengoptimalisasikan lagi peran dan fungsi dari Posko PPKM Mikro, karena posko ini punya tugas, punya fungsi yaitu fungsi pencegahan, antara lain penegakan protokaol kesehatan, karena bamper pertama supaya tidak sakit itu ya menggunakan masker dan ini kalau tetara bilang, masker ini harga mati, pelindung diri yang paling utama, tadi pak Menkes sudah menyampaikan kemungkinan tertular hanya 5 persen kalau pakai masker, karena 95 persen melindungi diri kita,” jelas Ganip Warsito.
Selain itu kata Ganip, pihaknya juga akan mengajak tokoh masyarakat untuk mendisiplinkan masyrakat terhadap prokes. “Kemudian kita juga akan terus mengajak tokoh masyarakat, para kiai, ketua MUI dan sesepuh disini (Bangkalan Red) untuk bisa mengajak masyarakat semua agar disiplin prokes, disilpliin menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan serta membatasi mobilitas,” terangnya.
Ditambahkan ganip, untuk dilapangan, pihaknya akan memberikan pembatasan pembatasan. “Kemudian untuk langkah –langkah dilapangan, tethadap 3 edpisydrum yang melonjak kasus ini, untuk memberikan pembatasan pembatasan supaya tidak menyebar kemana mana, hal itu yang harus segera kita lakukan, vaksin perlu, karena itu bagian dari pemeriksaan, kalau ada yang terkena bisa dilacak supaya tidak semakin menyebar, kalau 1 hingga 10 terkena bisa menyebar, dan se kabupaten bisa kena semua,” tuturnya.
Sementara itu Kemenkes RI, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kedatangannnya ke kabupaten Bnagkalan untuk mengurai tekanan yang menimpa RSUD Syamrabu Bangkalan. “Yang nomer satu, kita mengurai tekanan dirumah sakit RSU Syamrbu,” katanya.
Dikatakan dia, kalau memang ada lonjakan pasien dan RSUD Syamrbu kewalahan, maka segera digeser ke Surabaya. “Kalau ada pasien di geser ke surabaya, karena di surbaya itu rumah sakitnya bagus bagus kapasitas juga masih kuat sehingga bisa mengurangi tekanan di RSUD Syamrabu,” tuturnya.
biasanya kata dia, tekanan itu terjadi selain jumlah tempat tidur adalah dokter dan perawatnya. “Saya kemari membawa Dirjend Nakes, dia nanti supaya koordinasi dengan IDI untuk kirim dokternya, IDI juga mau, saya juga ngomong ke pusat pendidikan tenaga kesehatan di surabaya, saya kirim perawat perawatnya, supaya bisa uploase, karena kalau tidak gantian, capek nakes nakes yang ada di bangkalan,” terangnya,
Kemenkes juga akan memberikan bantuan alat kesehatan “Beberapa alat kesehatan sudah saya kirim kemarin ventilator 30 buah, obat obatan, nanti saya kasih vaksinasi 20 ribuhingga 30 ribu kita draping aja,” pungkasnya. (min/shb)