Kebersahajaan, Kunci Satu Dekade Eksistensi Tim Hockey Kwanyar
Bangkalan, Maduranewsmedia.com – Mempertahankan eksistensi selama 10 tahun atau satu dekade bagi klub olahraga populer seperti sepak bola tentu bukan hal sulit. Banyaknya peminat membuat proses regenerasi bisa dilewati dengan relatif mudah. Namun bagaimana untuk cabang olahraga yang kurang populer seperti hockey?
Di kecamatan Kwanyar Bangkalan, hockey menjadi salah satu identitas selama 10 tahun terakhir. Perkembangan cabor ini begitu pesat. Bahkan pada Pra-PON Jawa Barat 2016 saat ini, 2 atlet asal Kwanyar berhasil unjuk gigi meskipun harus membela 2 panji berbeda. Heriansyah bermain untuk tim Pra-PON Jatim sedangkan Fathur Rizal diplot untuk membela tim Pra-PON Papua. Apa kuncinya?
Ainul Mustaqim, pentolan olahraga Hockey Kwanyar memberikan bocorannya. Pria asal desa Karanganyar itu menilai bahwa hockey dibangun dari kebersamaan dan kebersahajaan. “Intinya adalah tidak gengsi. Bisa bergaul dengan banyak kalangan dan tetap bersahaja. Itu syarat utama untuk menjadi bagian dari kami. Kalau hal teknis seperti disiplin, komitmen itu nomor berikutnya.” Ungkap Ainul kepada Maduranewsmedia.com saat ditemui di stand es buahnya di kawasan pasar Kwanyar, Rabu (25/11/2015) sore
Pelatih yang baru saja mengantarkan Monza Kwanyar meraih titel runner up pada Futsal Competition HUT Bangkalan 2015 beberapa hari lalu itu mengaku tak heran dengan pencapaian demi pencapaian anak-anak didiknya. “Sebetulnya olahraga bisa menjadi mimiatur kehidupan. Kalau pandai bergaul dan tidak gengsi, seseorang sudah punya modal besar untuk sukses.” Imbuh ayah satu orang anak tersebut.
Ainul juga menyebut bahwa hal itu bisa memudahkan proses regenerasi bagi sebuah tim olahraga. “Saya dan teman-teman ini kan hanya tangan kedua yang melanjutkan perjuangan pak Faruk. Beliau yang meletakkan pondasi hockey di Kwanyar hingga sebesar ini.” Pungkasnya.
Untuk diketahui, bahwa Muhammad Faruk dimaksud adalah pelatih tim futsal putri Pra-PON Jatim saat ini.(bai/shb)