Kiai Kampung Minta Warung di Terminal Pamekasan Selama Ramadhan Tidak Ditutupi Tabir
Pamekasan, maduranewsmedia.com– Persaudaraan Kiai Kampung (Pekik) Pamekasan meminta kepada pemerintah kabupaten pamekasan, agar warung yang di ijinkan buka selama Ramadan untuk melayani para Musyafir dibiarkan tanpa ditutupi kain tabir. Tujuannya Untuk memberikan efek malu bagi masyarakat muslim yang tidak berhalangan dan bukan musyafir, nmaun tidak menjalankan ibadah puasa dengan makan di sejumlah warung disiang hari selama Ramadhan.
Kiai Bahri Asrowi dari Pekik Pamekasan mengatakan, cara itu cukup efektif agar mereka yang bukan musyafir namun dengan sengaja tidak berpuasa merasa malu ketika harus makan di siang hari, di sejumlah warung yang disediakan bagi para musyafir.
“Saya minta kepada pemerintah bupati pamekasan, Achmad Syafii untuk memerintahkan para pemilik warung khususnya diterminal supaya tabirnya itu dicabut dan di biarkan terbuka karena kalau dibuka tabirnya itu akan malu untuk makan di situ kecuali orang-orang yang betul-betul musyafir, namun kalau tetap di tutup maka tidak membuat efek jera kepada orang yang tidak puasa,” kata Kiai Bahri Asrowi. Rabu (1/6/2016)
Permohonan ini disampaikan saat berlangsungnya pertemuan dalam rangka persiapan Ramadhan yang digelar Pemkab Pamekasan dan dihadiri para pengusaha atau pemilik tempat kost, penginapan, hotel, tempat hiburan, warung serta rumah makan, di ruang pertemuan lantai II Pemkab Pamekasan. Selasa kemarin.
Selama ini sejumlah warung yang mendapat dispensasi tetap buka di siang hari selama bulan suci ramadhan, seperti di kawasan terminal Ceguk dan terminal MPU Lawangan Daya, diwajibkan menutup warungnya menggunakan tabir berupa kain, untuk menghormati warga muslim lainnya yang tengah menjalankan ibadah puasa ramadhan. Itu tidak akan efektif dan cendrung di manfaafkan bagi masyarakat. (rhm/shb)