TERKINI

Masyarakat Bangkalan Banyak Yang Belum Paham Dapobud

Seminar mata uang Kolonial

Bangkalan,maduranewsmedia.com – Masyarakat kabupaten Bangkalan banyak yang belum  paham Data Pokok Kebudayaan (DAPOBUD), hal tersebut disebabkan karena minimnya sosialisasi. “Kita bersama tim akan melakukan sosialisasi terkait Data Pokok Kebudayaan Daerah kita. Terus terang masih banyak masyarakat yang belum paham dengan Dapobud, mungkin karena pemikiran yang kurang sejalan dengan cagar budaya, ” kata kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangkalan, H Ahmad Faji melalui Kabid Kebudayaan Disbudpar Bangkalan,Hendra Gema, Di sela-sela seminar kajian mata uang Kolonial di gedung Merdeka bangkalan  Rabu (08/11/2023).

Dikatakan dia,  saat ini banyak barang peninggalan kuno yang sudah mulai ditampilkan ke publik. “Kami sangat mengapresiasi dengan adanya museum uang Perusnia ini milik pribadi dengan adanya museum peninggalan jaman dahulu bermunculan pola pikir masyarakat  bangkalan yang sudah semakin terbuka dengan barang-barang kuno,” jelas Hendra sapaan akrabnya Kabid Kebudayaan Disbudpar Bangkalan ini.

Dijelaskan Hendra,  selain museum Perusnia ada lagi yakni museum Ambyar dan ada lagi satu Musium yang belum dikasih
nama. “Namun pada waktu itu kami sudah bekerjasama program publik pameran museum bersama, semoga kolaborasi waktu itu tetap berjalan, ” terangnya.

Ditambahkan dia, Disbudpar Bangkalan berencana akan membangun gedung untuk barang antik. ,”Di bangkalan masih banyak bukan museum saja, komunitas pencinta barang antik kita akan  ajak bekerjasama gimana membangun gedung kedepan agar tidak hilang ditelan bumi agar bisa dinikmati generasi selanjutnya,” katanya.

Sementara Itu, Ketua  Komisi D DPRD Bangkalan, H Nur Hasan mengatakan, dengan bermunculan museum milik pribadi pihaknya malu kepada pemilik musium musium itu. “Sebenarnya di bangkalan harus mempunyai gedung untuk mewadahi situs-situs sejarah dari semua peninggalan jaman dahulu, Aslinya dengan adanya museum uang kita cukup malu karena semestinya inisiatornya daerah  ini malah  milik pribadi, ” pungkasnya (edi/shb)