Musim Hujan Kapuskesmas Burneh Himbau Warga Waspada Penyakit DBD
Bangkalan,maduranewsmedia.com- Sejak musim hujan tiba sudah ada 2 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kecamatan Burneh. Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD yang juga dikenal dengan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) ini, Kepala Puskesmas Burneh menghimbau agar supaya masyarakat waspada. “Sudah ada 2 DBD di puskesmas Burneh, tapi kami sudah melakukan gerakan cepat dan segera,pasien langsung saya Bawa ke RSUD Bangkalan, makanya saya himbau masyarakat kecamatan Burneh untuk waspada,” kata kepala puskesmas Burneh, Saiful, Selasa (18/01/2022)
Dikatakan dia, DHF ini adalah ialah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan di tularkan oleh nyamuk Aedes Aegypt. “Dan kasus DH ini dalam beberapa hari terakhir di kabupaten Bangkalan mulai ada peningkatan,” jelas Saiful.
Kapuskesmas Burneh menghimbau kepada masyrakat khususnya masyrakat kecamatan Burneh apabil terserang penyakit DBD atau DHF segera bawa ke Puskesmas. “Kalau ada yang terjangkit DBD segera ke puskesmas terdekat biar kita rawat, kalau kondisi tidak membaik segera kami lanjutkan tindakan yang lebih dan pasien bisa kami tanganin lebih lanjut,” terangnya.
Ditambahkan Siaful, untuk mengantisipasi penyakit DBD ini, pihaknya telah melakukan sosialisai kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan DBD. “Puskesmas Burneh bersinergi bersama Ketua RT/RW untuk melakukan penyemprotan atau fogging di daerah rawan nyamuk demam berdarah, juga kami sudah melakukan antisipasi dan sosialisasi di perumahan dan juga di sekolah, penyakit DBD kami antisipasi sebelum meluas,” tuturnya.
Selian foging dan Sosialisasi, Puskesmas Burneh juga telah memberikan Abate kepada warga Burneh untuk mencegah kasus DBD ini, “Nyamuk Aedes Aegypti sebenarnya mudah diberantas karena sarangnya terbatas di tempat yang berisi air bersih dan jarak terbangnya maksimal 100 meter, untuk pemberantasan Sarang Nyamuk itu, Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air rapat-rapat dan Membersihkan halaman rumah dari kaleng-kaleng bekas atau botol pecah dan benda-benda lainya yang memungkinkan nyamuk bersarang,” Pungkasnya. (edi/shb)