HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Penerapan Sistem Masuk Ke Pendopo Dinilai Mulai Tidak BERBAUR

Rumah Dinas Bupati Pamekasan

Pamekasan maduranewsmedia.com- Rumah dinas Bupati Pamekasan, Badrut Tamam, mulai malam ini dilakukan sterilisasi atau dilakukan penerapan sistem masuk dari para tamu yang akan berkunjung. Sterilisasi masuk ke pendopo ini dinilai sudah tidak BERBAUR, karena adanya sterilissai dilakukan mulai dari pintu pagar lapangan Pendopo Ronggosukowati hingga ke pintu masuk halaman rumah dinas menjadi perbincangan masyarakat.

Di rumah Dinas Bupati itu tTampak enam petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berjaga di depan pintu pagar. Mereka menyeleksi satu persatu setiap tamu yang akan masuk ke pendopo. Pintu pagar yang biasanya dibuka dua sisi, pada malam ini hanya dibuka satu pintu yaitu di pintu sisi barat saja dan itu  dijaga ketat oleh petugas Satpol PP.

Kasatpol PP kabupaten Pamekasan, Didik Hariadi dikonfirmasi  melalui Seketaris Satpol PP Moh Amin Jakfar mengatakan, memang betul di lakuakan Sterilisasi  di pendopo kabupaten. Pmberlakukan sterilisasi itu  karena ada intruksi dari Bupati Pamekasan Batdrud Tamam kepada Pj  Sekda, Muhammad Alwi agar  supaya pendopo di sterilkan sitiap hari dan malam hari. setiap tamu yang mau masuk harus di tanya keperluannya apa dan mau kemana.

“Iya mas, saya di panggil pak sekda agar melakukan Sterilisasi dan pendopo harus steril dari muda mudi yang sering kali  berpacaran. pak bupati, mungkin sering melihat muda mudi duduk di area lapangan pendopo. maka perlu saya terapkan perintah itu,” kata Amin saat di konfernasi malalui telepon selulernya. Rabu malam. (10/10/2018).

Di tambahkan Amin, perintah masing-masing pimpinan memang berbeda. Bupati sebelum melonggarkan masyarakat yang ingin masuk ke halaman pendopo. Tujuannya agar masyarakat bisa menikmati halaman pendopo.

“Dulu yang tidak boleh hanya orang yang ingin pacaran atau berbuat negatif. Malam ini semua orang yang akan masuk halaman pendopo, harus disterilisasi,” ungkap Amin.

Sementara itu, salah seorang pemuda asal kelurahan bukih kecamatan kota rudi, mengatakan,  tak seperti biasanya pendopo dilakukan sistem seperti ini,  kemarin kemarinnya pendopo tidak di jaga ketat seperti ini, padahal ia hanya mau duduk duduk di trotoar pinggir lapangan tidak boleh.

“Biasanya saya bisa duduk duduk di pinggir lapangan itu mas, ketimbang duduk duduk di depan. Kenapa ya bupati sekarang kok bededa dengan bupati sebelumnya. Padahal kemarin boleh saja tapi sekarang kok dilarang,” pungkasnya.(rhm/shb)