Pidato Kebangsaan Sri Sultan Hamengkubuwana X Di Universitas Trunojoyo Madura
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Gubernur Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwana X menyatakan, Semangat Kebangsaan saat ini masih menjadi pertanyaan spekultaif. “Pertanyaan spekulatif yang sering muncul dalam berbagai pola, benarkan semangat kebangsaan sudah mati atau setidaknya kurang relevan lagi, pertanyaan lanjutanya, adakah penguatnya politik identitas berbasis agama yang sering muncul secara laten, meninginkan negara Islam, semangat menghidupkan kembali piagam jakarta yang berdampak terhadap menyurutnya semangat kebangsaan sekarang ini,” kata Sri Sultan acara Pidato Kebangsaan Oleh Sri Sultan Hamengkubuwana X Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta di Gedung Pertemuan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Rabu, (12/12/2018).
Dikatakan dia, untuk menjawab pertanyaan spekulatif kebangsaan itu, diperlukan semua elemen bangsa untuk mengambil peran. “Jawabannya, perlu setiap elemen bangsa mengambil peran strategis untuk membangun semangat kebangsaan yang meng-indonesia, dengan mendelegasikan kepentingan sempit, atas suku RAS, agama, antar golongan diharapkan peran kaum intelektual untuk mentransformasikan isu-isu kebangsaan dengan metode yang mudah dicerna oleh genarasi muda,” jelasnya.
Pidato kebangsaan Sri Sultan Hamengkubuwana X di bagi menjadi tiga paparan. “Paparan ini Saya bagi menjadi tiga, nasionalisme sebagai induk dari nilai nilai kebangsaan, bagian kedua penguatan fungsi dan Ras UKPIP dan bagian ketiga aktualisasi Pancasila,” katanya.
Tokoh Madura, Mahfud MD yang hadir dalam acara tersebut mengaku beruntung bisa hadir dalam acara Pidato Kebangsaan Sri Sultan Hamengkubuwana X. “Saya sangat beruntung bisa mendengarkan orasi Kebangsaan yang di sampaikan oleh peguasa kraton Jogjakarta,” kata Mahfud.
Rektor UTM, Moh Syarif, mengatakan, UTM baru pertama kali mengundang Sri Sultan Hamenkubuwana X. “Ini baru pertama kali Sri Sultan Hamengkubuwanana ke kampus UTM, untuk menyampaikan pidato kebangsaan,” kata Moh Syarif.
Dikatakan dia, karena sejak jaman kerajaan dulu hubungan Madura dengan jawa sangat erat, maka diundangnya Sri Sultan ke UTM ini akan mempertambaherat hubungan tersebut. “Yang dibicarakan masalah sosia,l ekonomi dan budaya, hubungan Madura jawa sejak dulu kan bagus, bira tambah mempererat hubungan Madura dan Jawa kita undang Beliau,” terangnya.
Sementara itu, Ketua panitia pelaksana, H Achmad Zaini mengatakan, hubungan Madura dengan Jawa sejak dulu berjalan baik, hubungan aspek sosial, dalam aspek politik, kenegaraan pernah terjalin. “Hubungan struktural Madura dan Jawa ada kesamaan, ada perbedaan budaya sosial di lapisan bawah, namun pada lapisan atas terjadi akselerasi hubungan Madura dan Jawa semakin rata, terjadi pada zaman Cakraningrat,” katanya
H Achmad Zaini mengharapkan, Silturahmi Sri Sultan Hamengkubuwana X di UTM saat ini tidak hanya sesaat, namun kedepan bisa berksinambungan. “Jadi ini tidak hanya silaturahmi sesaat, dan saya sengaja menempatkan acara Pidato Kebangsaan ini di UTM agar supaya mendapat legitimasi akademik,” pungkasnya. (adv/hib)