HEADLINEPENDIDIKANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Ratusan Gedung SDN di Kabupaten Bangkalan Rusak

Salah satu Sekolah Dasar Negeri di kecamatan Modung Yang rusak total

 

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Saat ini kondisi Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kabupaten Bangkalan sangat memprihatinkan. Dari 649 SDN, sebanyak 387 SDN mengalami rusak total. “Untuk pembangunan gedung SDN yang rusak ini kita berdasarkan dari usulan Bidang masing-masing, namun kita juga tetap menggunakan skala prioritas,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika, melalui Kabag program, Sarana dan Prasarana,  Eri Yadi Santoso, Ahad (6/5/2018).

Dikatakan dia, untuk pembangunan gedung SDN yang rusak ini, proses pengajuannya adalah pihak sekolah mengajukan proposal ke Bidang SD, Selanjut Bidang SD mengusulkan ke Bagian Program untuk dimasukkan ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik). “Setelah pengajuan itu masuk ke Dapodik untuk penentuan SDN mana yang akan dibangun itu yang menentukan Bidang SD,” jelas Eri panggilan akrabnya Kabag Program Sarana dan Prasarana itu.

Jadi kata Eri, semua usulan yang masuk ke Bidang SD itu pasti sampai ke Bagian program untuk dimasukkan ke Dapodik, sebab pengusulan pembangunan ke pemerintah pusat harus melalui Dapodik. “Namun pasword admin-nya ada di sekolah masing-masing,” terangnya.

Selain mengajukan melalui Bidan SD di Dinas Pemdidikan, ada sekolah yang mengusulkan langsung ke Jakarta, namun sebelum mereka meminta Rekom ke Bagian Program ini. “Ada memang beberapa sekolah yang mengusulkan langsung ke Jakarta dan mereka  minta rekom ke sini, kalau ngak ada rekom ngak diterima. Sekolah yang minta rekom ke sini pasti kita rekom,” katanya.

Selain sekolah Dasar Negeri yang rusak kata Eri, ada juga Sekolah Dasar swasta yang mengalami rusak berat. “Sekolah Dasar swasta di bangkalan ini jumlahnya 52 Sekolah, ada 12 Sekolah yang mengalami rusak total,” tuturnya.

Ditambahkan Eri, kerusakan sekolah yang ada di dapodik ini dibagi menjadi 3 katagori yaitu Rusak berat, rusak total, rusak sedang  dan rusak ringan.“Makanya kita menggunakan skal prioritas dalam membangunnya dan itupun yang tahu kondisi riilnya dlapangan adalah bidang,” pungkasnya. (hib/shb)