Seleksi Kompetensi II ASN-PPPK Tahun 2021 di TUK SMKN 2 Bangkalan Terapkan Prokes Ketat
Bangkalan,maduranewsmedia.com- Pelaksanaan seleksi Kompetensi II ASN-PPPK tahun 2021 Pemerintah Propinsi Jawa Jatim di Tempat Uji Komptensi (TUK) SMK Negeri 2 Bangkalan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Setiap peserta di TUK SMKN 2 Bangkalan itu harus menunjukkan surat hasil swap antigen sebelum masuk ke ruang ujian. “Syarat bisa masuk ruang ujian mereka harus memiliki swap antigen.” kata Kepala UPTD SMKN-2 Bangkalan, Nur Hazizah, S.Pd, M.Pd, Kamis (09/12/2021)
Diperketatnya disiplin pokes kepada peserta seleksi Kompetensi II ASN-PPPK tahun 2021 Pemerintah Propinsi Jawa Provinsi Jatim di TUK SMK negeri 2 Bangkalan itu untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19. Setiap peserta yang mau mengikuti ujian Kompetensi II sebelum masuk ke ruang ujian, mereka diperiksa suhu tubuhnya dengan alat pengukur suhu thermogun, kemudian mencuci tangan dengan hand sanitizer serta memakai masker. “Sebagai Pengangung jawab sekolah yang ditempati ujian, kami memang memperketat prokes,” jelas Nur Hazizah.
Bahkan tak jarang panitia di TUK SMKN-2 Bangkalan harus berdebat dengan para peserta uji kompetensi II yang tidak membawa surat keterangan hasil swab antigen. “Pada hari pertama ada peserta yang tidak membawa surat keterangan hasil swap antigen, ya terpaksa kami meminta kepada peserta ini segera mengursnya di rumah sakit terdekat. selain surat antigen kami juga mewajibkan peserta menunjukan kartun vaksin,” terangnya.
Dalam pelaksanaan peserta seleksi Kompetensi II ASN-PPPK tahun 2021 Pemerintah Propinsi Jawa Provinsi Jatim di TUK SMK negeri 2 Bangkalan yang dimulai sejak tanggal 6 sampai dengan tanggal 10 Desember 2021, SMKN-2 Bangkalan menyiapkan 5 ruang ujian, untuk menghindari kerumunan, panitia di TUK SMKN-2 membaginya menjadi 2 sesi setiap hari. “Setiap hari ada 192 orang peserta yang kami bagi dalam 3 ruang ujian, yang setiap ruang isinya 20 orang, sementara untuk 2 ruang ujian isinya 18 orang. pembagian ini kami lakukan agar supaya tidak terjadi kerumunan,” pungkasnya. (min/shb)