SLB Negeri Keleyan Socah Bangkalan Gelar Monitoring In House Training Program Sekolah Penggerak
Bangkalan, maduranewsmedia.com– Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Keleyan kecamatan kabupaten Bangkalan,menggelar monitoring In House Training (IHT) program sekolah penggerak dari kementrian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi Republik Indonesia. “Visioner itu muncul dari Sekolah penggerak, jadi sekolah itu sudah mempunyai titel sekolah penggerak yang merupakan program langsung dari pemerintah untuk membuat pondasi lebih kuat,” kata Kepala SLBN Keleyan Bangkalan, Saiful Huda ,Kamis (30/06/2022).
Dikatakan dia, Program sekolah penggerak khusus SLB ini sama seperti sekolah penggerak lainnya. “inti dari program sekolah penggerak ini adalah untuk merdeka belajar dan merdeka mengajar, terutama untuk guru kita dilihat dari rancangan di sekolah penggerak guru itu mempunyai visi misi sekolah sendiri,Jadi bisa melihat siswa nya sendiri dari hasil pembelajaran sehari-hari hal itu bisa dikembangkan dengan fase membentuk modul,” jelasnya.
Dijelaskan dia, program merdeka belajar di SLB ini memberikan kebebasan untuk belajar. “Siswa maupun siswi disini diberikan keluasan untuk belajar dalam program merdeka belajar dengan mengembangkan kreatifitas dan kemandirian siswa juga bimbingan guru yang mengajar semua ikut terlibat, dari semua itu sekolah bisa menghasilkan siswa siswi yang mampu mempunyai etika kekuatan sampai dengan mental fisik pada murid,” tuturnya.
Ditambahkan Saiful Huda kurikulum dalam program sekolah penggerak ini sama seperti SD,SMP dan lembaga satuan pendidikan lainya. “Semua itu sama didalamnya sendiri ada profil Pancasila dan lain sebagainya, Cuma penerapannya kita fleksibel dan kita sesuaikan dengan para siswa serta tidak ada penekanan khusus akan tetapi kita sesuaikan dengan objek pelayanan terhadap siswa kita,” katanya.
Sementara itu pembina utama pusat sekolah penggerak Indonesia,Komariatus Soleha mengatakan, untuk program sekolah penggerak ini pihaknya sangat terharu kepada guru,”Sekolah luar biasa di Bangkalan ini termasuk hebat, Apresiasi ini untuk guru tidak bisa dibayangkan mengajar kurikulum anak sekolah dasar sampai menengah atas satu guru itu,mau tidak mau status menjadi guru akan tetapi panggilan hati untuk mengabdi pada siswa,” pungkas (edi/shb).
