HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Tahan Abrasi di Wilayah Pesisir, Gubernur Jatim Tanam Pohon Mangrove Di Desa Labuan Sepulu

Bangkalan,maduranewsmedia.com Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama bupati dan wakil bupati se-Madura melakukan penanaman mangrove di Kawasan Taman Pendidikan Mangrove, Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan, Kamis (04/11/2021).

Penanaman mangrove di taman pendidikan mangrove tersebut, sebagai kawasan ekologi berfungsi melindungi habitat dan ekosistem di kawasan ekonomi esensial serta guna pelindung kawasan pesisir di Desa Labuhan yang sekaligus sebagai objek wisata Mangrove.

“Alhamdulillah kali ini bersama bupati/Wakil bupati Se-madura nandur bareng mangrove ini. Mangrove selain sebagai kawasan ekologi yang berfungsi melindungi habitat dan ekosistem di kawasan ekonomi esensial juga sebagai sabuk hijau pelindung kawasan pesisir,” kata Khofifah.

Khofifah berharap, massifnya restorasi mangrove yang dilakukan Pemprov Jatim bisa menahan laju perubahan iklim yang semakin nyata. Khofifah mengatakan, gerakan ini juga dilakukan sebagai bentuk kontribusi Jawa Timur terhadap target Indonesia yang berupaya menurunkan emisi 0.834 hingga 1.081 giga ton.

“Penanaman mangrove ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim yang sedang terjadi di dunia. Perubahan iklim bukan fenomena lokal, melainkan global sehingga butuh partisipasi seluruh warga untuk peduli. Dan, Jawa Timur sudah melakukannya dan akan konsisten,”Terang Khofifah.

Selain itu ia menambahkan, keberadaan kawasan mangrove tidak hanya bermanfaat untuk menahan laju perubahan iklim, abrasi wilayah pesisir, dan rob maupun gelombang tsunami. Lebih dari itu, kawasan mangrove juga bisa dijadikan destinasi wisata alam dan wisata edukasi bagi masyarakat dan anak-anak. Hal tersebut tentunya dapat memberikan hal yang positif bagi perekonomian masyarakat sekitar kawasan mangrove tersebut.

“Tinggal nanti ditata dan dikelola dengan baik lagi, selanjutnya InsyaAllah, jika bagus, akan banyak yang datang berkunjung,” Tambahnya

lanjutnya ia sampaikan, itu kegiatan nandur Mangrove merupakan juga dari implementasi program peduli lingkungan dalam rangka penguatan zona konservasi, edukasi, dan rekreasi, sebagai upaya percepatan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

“Saya berharap gerakan Nandur Mangrove ini bisa menjadi sebuah gerakan bersama. Apalagi mangrove merupakan ekosistem yang unik dan rawan mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Secara ekologis kawasan mangrove menjadi tempat mencari makan, dan tempat berkembang biak berbagai jenis ikan, kepiting, udang, kerang dan biota laut lainnya, dan tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung dan reptil, serta sebagai Sumber daya alam dari hutan mangrove seperti Ikan, udang laut dan kepiting bakau berkontribusi besar untuk kesejahteraan masyarakat nelayan di pesisir. Karenanya, gerakan ini harus menggejala di seluruh wilayah pesisir Jawa Timur,”Pungkasnya.(sdi/shb)