Wacana Kocok Ulang Anggota Komisi DPRD Bangkalan Menggelinding
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Wacana kocok ulang anggota komisi DPRD Bangkalan terus menggelinding, sejumlah fraksi di DPRD Bangkalan namun sejumlah Fraksi di DPRD masih wait and see terhadap adanya wacana kocok ulang tersebut. Fraksi gerindra misalnya menyerahkan sepenuhnya masalah wacana kocok ulang anggota komisi ini kepada ketua DPC Partia. Gerindra. “Kalau bagi fraksi kami, semuanya di serahkan kepada Ketua DPC Gerindra,” kata Ketua Frkasi Gerindra DPRD Bangkalan, Muhammad Sahri, Minggu (19/2/2017).
Namun kata Sahri, jika memang nanti ada kocok ulang anggota komisi, dirinya ingin pindah ke komisi B. “Kalau ada kocok ulang, saya ingin pindah ke Komisi B,” terang Sahri. Yang saat ini sebagai anggota Komisi A.
Sementara. Itu ketua Fraksi PKB, HM Jamhuri mengatakan, fraksinya tidak rencana untuk kocok ulang anggota komisi. “Untuk PKB tidak ada rencana untuk kocok ulang anggota komisi, karena tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kami,” jelas Jamhuri.
Namun kata dia,kalau memang adanya wacana kocok ulang anggota komisi itu betul betul dilakukan, maka pihaknya akanmegadakan rapat internal fraksi. “Kalau memang ada kocok ulang anggota komisi, maka akan kita akan musyawarah dengan anggota fraksi, namun saat ini kami masih enjoy dengan komposisi anggota komisi yang ada sekarang,” jelasnya.
Ketua DPRD Imron Rosyadi, ketika dikonfirmasi masalah kocok ulang anggota komisi ini mengatakan, sampai saat ini belum ada surat yaang masuk fraksi untuk kocok ulang anggota komisi ini. “Belum, belum ada surat masuk,” tuturnya.
Ditambahkan imron Rosyadi, maslah kocok ulang anggota komisi itu memang telah diatur di tata tertib dewan. “Kocok ulang. anggota komisi ini memang diatur ditatib, namun tergantung teman teman fraksi mau dipakai atau tidak,” kata politisi partai Gerindra ini
Namun kata Imron. Rosyadi, apabila fraksi yang ada di DPRD kabupaten Bangkalan akan mengusulkan kocok ulang anggota. Komisi pihaknya akan mengakomodir usulan terseebut. “Kalau teman-teman fraksi mengusulkan itu akan kita akomodir dan akan kita tindak lanjuti, namun periode sebelumnya ngak ada kocok ulang anngota komisi,” ujarnya.
Karena perlu tidaknya kocok ulang anggota komisi itu imbuhnya, yang bisa memutuskan adalah Fraksi. “Perlu atau tidak kocok ulang anggota komisi itu ya masing masing fraksi yang tidak. Yang tidak bisa di kocok ulang itu kan hanya pimpinan,” pungkas Imron Rosyadi.(hib/shb)