Warga Desa Ngepoh Centra Penghasil Jagung Sangat Merasakan Manfaat Pembangunan Jalan Desa Oleh Satgas TMMD-108
warga desa Ngepoh saat membersihkan jagung yang sudah dipanen
Tulungagung,maduranewsmedia.com- Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu desa penghasil jagung untuk pakan ternak. Para petani jagung dulunya sangat sulit mengangkut hasil panennya disebakan karena jalan becek dan licin. Saat ini melalui kegaitan TMMD 108 Kodim 0807/ Tulungagung jalan desa centra penghasil jagung itu mulai dibangun dan masyarakat desa optimis pada saat pembangunan jalan itu kelar, mereka tidak akan kesulitan lagi untuk membawa hasil panennya ke pasar.
Salah seorang warga desa Ngepoh Sumarni mengatakan, sebelum adanya kegiatan TMMD-108 TMMD Kodim 0807/Tulungagung masyrakat desa banyak yang mengeluhkan kondisi jalan, sebab jika musim penghujan jalan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat karena jalan berlumpur “Dulu sebelum ada TMMD di desa ini setiap musim hujan saya harus mengurungkan untuk menjual jagung ini, dagangan saya jadi macet. Namun, dengan adanya TMMD ini, saya yakin nanti saya akan lancar untuk membawa dagang jagung ini karena jalan sudah bagus,” kata. Sumarmi Senin (20/07/2020)
Warga desa ngepoh yang telah populer sebagi centra penghasil jagnung untuk pakan ternak ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada satga TMMD-108. “Tak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih kepada anggota satgas TMMD dan juga warga yang telah susah payah mengerjakan jalan ini, sehingga dapat bermanfaat bagi warga desa ini pada khususnya dan juga warga Tulungagung pada umumnya,” jelas Sumarmi.
Sumarmi selian sebagai petani, dia juga sebagai pengepul jagung yang dibeli warga, kemudian dagangan jagungnya itu dijual kembali ke pasar dan sebagian besar dikirim ke pabrik pakan ternak.
Dengan usahanya itu, Sumarmi bisa untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya karena keuntungan dari jual beli jagung ini cukup lumayan meskipun dia hanya mengambil sedikit keuntungan setiap kilonya. mengatakan, “Bu Sumarni ini bagi kami merupakan pahlawan ekonomi bagi warga di desa ini, karena beliau hanya mengambil untung sedikit setiap penjualan jagungnya ke pabrik. Makanya warga desa senang jika hasil panen jagungnya dibeli bu Sumarni.” Pungkas Sumarto. (dim/shb)