Warga Tiga Desa Peserta Pilkades Serentak Luruk Kantor Pemkab
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Karena merasa di dholimi oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) tingkat desa, warga dari tiga desa peserta Pilkades serentak ngeluruk ke kantor pemkab Bangkalan. Ketiga desa itu adalah Desa Karang Anyar kecamatan Kwanyar, Desa Klampis Timur kecamatan Klampis dan Desa Banyu Besi kecamatan Tragah. Mereka mendesak agar P2KD kabupaten memberikan keadilan. “Kami selaku calon sangat dirugikan oleh P2KD tingkat desa, karena kami dicoret dari cakades, di desa Karang anyar Demokrasi desa sudah mati,” kata Moh Kami dihadapan Asisten pemerintahan di kantor Pemkab Bangkalan, Senin (19/09/2016).
Dikatakan Kamil kedfatangan dirinya ke kantor pemkab tersebut ingin mencari keadilan dan untuk menegakkan kebenaran. “Kami sangat berharap agar P2KD kabupaten bisa meneggakn kebenaran dan tahu kondisi sebenarnya politik di desa yang P2KD-nya arogan,” tegas Kamil.
Hal senada disampaikan oleh Suri warga desa Banyu Besi, diman putrinya Laila yang akan maju menjadi calon Kepala ditolak dan di gugurkan oleh P2KD banyu besi tanpa alasan yang jelas. “Yang jelas kami dari desa banyu besi juga minta keadalian agar P2KD banyu Besi di panggil sebab putri saya yang mau nyalon di tolak,” kata Suri.
Suri meminta agar persoalan yang menimpa desa Banyu besi dalam masalah pilkades serentak segera dituntaskan dan diselesaikan oleh P2KD kabupaten. “Tolong tegakkan keadilan, jangan sam;pai kami sebagai rakyat kecl menjadi korban,” ternag Suri.
Asisten Pemerintahan setkab Bangkalan, Hasauddin Buchori yang menerima warga dari desa tersebut mengatakan, persoalan yang dipaparkan oleh warga tiga desa terkait pilkades serentak itu akan di sampaikan ke Bupati. “Persoalan-persoalan ini akan kami dismpaikan kepada pak bupati,” kata Hasan panggilan akrabnya Hasanuddin Buchori yang juga Penasaehat P2KD tingkat kabupaten ini.
Dikatakan Hasan, persoalan-persoalan yang menimpa tiga desa tersebut juga akan disampaikan kepada P2KD tingkatkabupaten agar persoalna-persoalan yang terjadi menjelang dilaksanakannya pilkades serentak tersebut bisa diluruskna. “Persoalan dari tioga desa ini sama yaitu karena calon dicoret oleh P2KD tingkat desa,” terangnya.
Ditambahkan Hasan, dirinya sebagai Penasehat di P2KD kabupaten, akan mengevaluasi permasalahan yang terjadi di desa peserta pilkades serentak yang masih bermasalah. “Sekarang masih ada 5 desa yang masih bermasalah, makanya permasalahan-permasalahan ini akan cepat diselesaikan oleh P2KD tingkat kabupaten,” pungkasnya. (hib/shb)