HEADLINEHUKUM & KRIMINALPENDIDIKAN

Pinky Hidayati :  Telat Masuk Sekolah dan Mencontek Jawaban Sudah Korupsi

peringatan hari anti korupsi sedunia

Bangkalan,maduranewsmedia.com– Memberantas perilaku korupsi dan pencegahannya sudah dilakukan Cabang Dinas pendidikan wilayah Bangkalan kepada siswa sejak di bangku sekolah. “Di kalangan siswa korupsi sudah ada yakni telat masuk sekolah dan satu lagi yakni mencontek jawaban itu sudah korupsi, maka jauhilah dan perlu kami tegaskan dimanapun siswa berada mental harus sehat dan kuat dalam menghadapi kehidupan ini, ” kata  Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bangkalan Disdik Propinsi Jatim, Pinky Hidayati, S.Psi, M.Psi disela sela acara Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2023 aula SMAN 2 Bangkalan, Selasa (12/12/2023)

Dalam kesempatan itu, Pinky sapaan akrabnya Kacabdin Wilayah Bangkalan ini mengajak para siswa ikut memerangi korupsi. “Marilah kita perangi korupsi sejak dini, mencegah dikalangan siswa kawula muda yang keren anti korupsi dan anti narkoba,” jelasnya.

Dijelaskan Pinky, setelah hari anti korupsi ini pihaknya berharap tidak ada lagi tindakan korupsi. “Pada peringatan Hakordia ini kami mengambil tema maju membangun negeri tanpa korupsi, Semoga korupsi di Indonesia khususnya di kota bangkalan tidak ada lagi,” terang Pingky.

Sementara itu, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri  Bangkalan, Muhammad Fakhry mengatakan mencegah generasi milenial untuk tidak melakukan korupsi hal itu lebih baik. “Tindak pidana korupsi memang luar biasa,  jadi lebih baik menjaga sejak dini dari perilaku koruptif. Saat ini seluruh dunia bersatu untuk memperingati hari anti korupsi,” kata Muhammad Fakhry.

Sedangkan Ketua MKKS SMA Negeri Bangkalan, Drs  Jumali menjelaskan, peringatan hari anti korupsi ini sebagai  edukasi kepada siswa, sebab mencegah itu lebih baik daripada mengobati. “Kami sangat mengapresiasi antusias siswa-siswi dalam menyimak paparan yang disampaikan oleh pak Kajari tentang korupsi, dengan adanya hari korupsi ini kaum milenial terutama siswa mencegah lebih baik daripada mengobati, ” pungkasnya (edi/shb)