Angka Buta Aksara Di Kota Pendidikan Pamekasan Masih Tinggi, Mahasiswa Turun Jalan
Pamekasan, maduranewsmedia.com– Karena angka buta aksara di kabupaten Pamekasan masih tinggi, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pamekasan menggelar aksi unjuk rasa ke kantor DPRD setempat. Aksi yang mereka lakukan dalam rangka memperingati hari buta aksara internasional. Dalam anga buta aksara ini kabupaten pamekasan yang identik dengan kota pendidikan masih berada di peringkat ke 13 se-jawa timur.
Mahasiswa menilai penyandang buta aksara di Pamekasan justru menempati posisi 13 se- jawa timur, ironisnya kabupaten yang mengusung slogan kota pendidikan saat ini jumlah penduduk buta aksara di pamekasan mencapai sekitar 20 ribu jiwa. ikon kota pendidikan jelas tidak sesuai dengan fenomena tersebut.
Ketua HMI cabang Pamekasan Hairul Umam mengatakan, pihaknya sengaja turun ke jalan untuk meminta angota dewan terus melakukan pengawasan, termasuk juga bagi Dinas pendidikan (Disdik) agar selalu berupaya memberantas penduduk buta aksara.“Kalau menurut kami pihak disdik dan anggota DPRD pamekasan tidak mengurus, cuman kalau ada anggaran di sambat, karena saya bilang seperti itu, lantaran di kota pendidian ini masih banyak yang buta aksara sampai menduduki pingkat ke 13 se jawa timur,” Hairul umam, saat orasi, Kamis (8/9/2016)
Menanggapi hal tersebut ketua komisi IV DPRD pamekasan, Apik mengklaim jumlah penduduk buta aksara di daerah kota pendidikan sudah mulai mengalami penurunan terhitung mulai tahun 2014 hingga 2016, setiap tahunnya selalu mengalami penurunan jumlah buta aksara sekalipun hingga saat ini belum tuntas sepenuhnya.
Dia juga menyampaikan jika penurunan jumlah penduduk buta aksara cukup signifikan dari tahun ke tahun. pada 2014, jumlah penduduk buta aksara di Pamekasan mencapai angka 33 ribu lebih. Namun pada tahun berikutnya turun lagi hingga angka 20 ribuan dan tahun ini sudah 19.016 orang.
Bahkan kata Apik, pada tahun 2017 pihaknya tetap akan kembali berupaya agar jumlah buta aksara bisa berkurang. Tidak hanya itu dewan juga akan berupaya untuk selalu menggandeng Dinas pendidikan (Disdik) setempat untuk meminimalisir dan menuntaskan jumlah penduduk buta aksara di pamekasan. “Kedepan kita akan terus berupaya, dan ini (demonstrasi) merupakan support bagi kami untuk menuntaskan,” ternag Apik
Ditambahkan Apik, Dirinya tidak masuk di tim 13 yang meliputi diantaranya wakil bupati pihak polres ,kodim, dan dewan sendiri. “Kami berjanji apa bila tim 13 itu, tidak bermamfaat mendingkan di bubarkan saja,” imbuh politisi Nasdem Pamekasan ini.
Sementara itu, Plh Disdik Pamekasan, Prama Jaya, mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mengurangi jumlah buta aksara. Memang kabupaten Pamekasan menyumbang buta aksara di jawa timur. tapi kita akan berusaha untuk menurunkan angka ini setiap tahun. “Kami selalu memiliki iktikad baik untuk menurnkan jumlah penduduk buta aksara di pamekasan, terlebih kita juga memiliki komitmen untuk memberantas fenomena ini,” pungkas Prama Jaya. (rhm/shb)