Angka Stunting Di Kabupaten Bangkalan Capai 2.287 Penderita
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Angka Stunting di kabupaten Bangkalan saat inji mencapai 2.287 penderita, angka stunting tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang jumlahnya mencapai 3.170 penderita lebih “Per Desember 2021 angka stunting mencapai 2.287 penderita, penderita stunting ini sudah menurun jika di bandingkan di tahun 2020 yang lalu yang mencapai 3170 lebih,” kata Kadinkes Bnagkalan, H Sudiyo melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Aris Budiarto, Selasa (11/01/2022).
Dikatakan Dia, adanya penurunan angka stunting di kabupaten Bangkalan ini dikarenakan pihaknya telah bersinergi dengan stakeholder dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Seperti dinas KB, DPMD dan Dinas Sosial. “Stanting itu tidak bisa diselesaikan dengan fasilitas kesehatan saja, namun harus bekerjasama dengan dinas terkait lainnya,” jelas Aris sapaan akrab Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bangkalan ini.
Dijelaskan Aris, tingkat Stunting tertinggi di Kabupaten Bangkalan ini berasal dari kecamatan kokop, di kecamatan tersebut angka stunting mencapai 10 persen. “Untuk kecmatan terendah saat ini di kecamatan kamal,” terangnya.
Ditambahkan Aris, penyebab penyakit stanting itu bukan dari kesehatan saja melainkan dari adanya Kawin muda dan hak asuh orang tua kepada anak yang kurang perhatikan. “Selain itu bisa dari perilaku masyarakatnya sendiri, seperti gizi buruk dan pendek,” tuturnya.
Untuk mengatasi Stanting ini kata Aris, pemberian Tanbet Tanda Darak (TTD) bagi remaja putri untuk mencegah aleni pemberian ganda darah cating, serta pendampingan ibu hamil. Ia berharap angka stanting di kabupaten Bangkalan semakin menurun dengan penimbangan yang akurasi pakai atobu metri. “Kalau balita pemberian PMD, Alat itu pengukur tinggi badan, pemberian PMT Biskuit untuk Ibu Hamil dan balita yang kurus,” pungkasnya. (sdi/shb)