HEADLINEHUKUM & KRIMINALPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Diduga Dana Hibah Diselewengkan dan Direkayasa Belasan Pemuda Arak Gelar Demo

 

pemuda Arak saat berunjuk rasa
pemuda Arak saat berunjuk rasa

Pamekasan, Maduranewsmedia.com– diduga ada penyimpangan dan rekayasa data pemberian dana hibah di kesra pemkab Pamekasan jawa timur, Senin (21/12/2015) belasan pemuda yang mengatas namakan aliansi rakyat anti korupsi (arak) mengggelar aksi unjuk rasa dan membagikan  1000 selebaran kepada pengndara jalan yang melintas di depan kantor bupati pamekasan.

Meeka menilai pemberian dana hibah kepada pondok pesantren, atau yayasan,  masjid, musolla, madrasah. di tahun 2015 ini, dari dana APBD dengan dana sebesar Rp 11 miliyar. Dengan rincian musola 947 masjid 232 dan pondok pesantren 144 penerima diduga di rekasyasa

Dalam bantuan dana hibah tersebut Untuk musolla mendapatkan dana hibah sebesar Rp  5 juta per musolla dangan total Rp 4,7 miliyar. Sedangkan untuk masjid Rp 10. Juta. Per masjid. Dan pondok atau yayasan sebesar Rp 75 juta/yayasan dan pondok. Pesantren. Sehingga total dananya Rp 2,2 miliyar.

Kordiantor aksi Yeyed mengatakan, temuan di lapangan dana hibah tersebut tidak tepat sasaran. Karena ada penerima hibah seperti  musola banyak yang ganda, .bahkan ada yang mendapat dana hibah yayasan dan masjid. “Yang paling miris ada nama tukang becak di kecamatan kota mendapat bantuan yayasan,” katanya kepada Maduranewsmedia..

Dalam aksinya mereka menuntut agar Bupati pamekasan Achmad Syafii mencopot atau mengganti kabag Kesra sekarang juga. Mereka juga meminta kabag Kesra stop rekayasa data penerima dana hibah bahkan dia menantang apabila kabag kesra berani mempersilahkan untukj transparan dalam pemberian dana hibah. selain itu ia juga meminta pihak kejaksaan neegri Pamekasan mengusut tuntas dana hibah di bagian Kesra Pamekasan.

Sementara itu, kabag Kesra Setkab Pamekasan Fahmi saat di temui di kantornya tidak mau bekomentar kepada media atas tudingan LSM Arak itu.

Kapolres Pamekasan , AKBP sugeng Muntaha melalui kasat intel Iptu  Selamet mengatakan,  demo itu tidak mengantongi ijin. Makanya setelah melihat petugas kepolisian langsung bubar. Setelah  pengunjuk rasa membubarkan diri  Kasat intel polres pamekasan  itu langsung mendatangi kantor Kesbangpol untuk mempertanyakan kelengkapan aliansi tersebut. (rhm/shb)